YOGYAKARTA, (Panjimas.com) – Gerakan #IndonesiaTanpaJIL (ITJ) Chapter Yogyakarta pada hari Ahad(14/02/2016) sore menggelar aksi sebar flyer di kawasan titik 0 km Kota Yogyakarta. Acara ini dilakukan sebagai rangkaian dari acara milad ke-4 ITJ Jogja.
Melalui release yang dikirimkan ke Panjimas Senin (15/2/2016) ITJ Yogyakarta menjelaskan, kegiatan ini bertujuan untuk memberikan penyadaran kepada masyarakat Jogja akan bahaya liberalisme dan paham sesat lainnya. Mengambil tema besar “Revitalisasi Arah Dakwah Berantas Liberalisme”, kegiatan ini menyasar masyarakat umum Kota Yogyakarta dengan memberikan penyadaran kepada masyarakat yang berada di sekitar kawasan 0 km dan Alun-alun Utara Yogya akan bahaya Sekulerisme, Pluralisme, dan Liberalisme (Sepilis) serta paham sesat lainnya.
Aksi yang berlangsung secara tertib dan damai ini dimulai dengan membagi-bagikan flyer tentang bahaya paham liberalisme kepada pengunjung Titik 0 Km Jogja. Kegiatan ini juga diwarnai aksi freeze mob yang menampilkan beragam poster tentang bahaya paham liberalisme serta orasi dari beberapa aktivis ITJ Jogja.
Orasi tersebut secara umum mengajak masyarakat untuk mulai peduli akan bahaya paham liberalisme. Tidak hanya itu, aksi ini juga menyinggung masalah LGBT yang belakangan kembali marak. ITJ Jogja mengambil posisi untuk bersama-sama membenci perilaku paham sesat seperti liberalisme dan LGBT tanpa harus membenci pelakunya.
Dengan aksi simpatik ini diharapkan masyarakat dapat tergugah untuk bersama-sama berperan aktif membendung paham sesat ini.
“Aksi peringatan milad ke-4 Indonesia Tanpa JIL ini sendiri merupakan bentuk refleksi dari ITJ tentang beragam masalah dakwah, terutama dakwah pemikiran di Indonesia secara umum. Aksi ini menjadi milestone bahwa dakwah harus terus dihidupkan di tengah-tengah masyarakat, terlebih dengan semakin maraknya propaganda paham-paham sesat seperti liberalisme dan LGBT akhir-akhir ini,” jelas Danni Setiawan, Koordinator ITJ Chapter Jogja.
Pada aksi kali ini, ITJ Jogja juga bekerja sama dengan komunitas Solidaritas Peduli Jilbab (SPJ). Aksi gabungan ini selain menyoroti masalah liberalisme dan LGBT, juga bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat untuk mulai berhijrah dan menutup aurat dengan benar.
Aksi yang bertepatan dengan “Hari Valentine” ini juga berusaha mengedukasi masyarakat muslim agar tidak mengikuti budaya dan ritual agama lain seperti Valentine Days, tetapi justru terus berusaha memperbaiki diri.
“Aksi (inilah-red) yang sebenarnya diperlukan untuk mensyiarkan pesan cinta untuk ummat. Masih banyak orang awam yang belum mengenal apa itu liberalisme. Dan hadirnya ITJ dengan kegiatan ini cukup membuat masyarakat sadar untuk lebih waspada dengan bentuk pemikiran liberal,” ungkap Oci, salah seorang peserta aksi damai.
Aksi damai ini diharapkan menjadi momen bagi kegiatan dakwah, terutama dakwah pemikiran agar selalu istiqomah dan konsisten di tengah gempuran berbagai paham sesat saat ini.
Sebelumnya dalam rangkaian acara milad ke-4 ini, ITJ Yogyakarta juga telah mengadakan acara roadshow ke beberapa masjid di Kota Yogyakarta dan sekitarnya, dalam rangka memberikan pemahaman kepada masyarakat mengenai bahaya liberalisme termasuk LGBT.
Puncak acara milad ITJ kali ini akan diadakan seminar akbar di Masjid Kampus UGM, Ahad (21/02/2016) mendatang, dengan pembicara ustadz Dr. Syamsuddin Arif, Direktur INSISTS dan pengurus MIUMI Pusat serta Noor al-Kautsar a.k.a Kang Ucay, Koordinator #IndonesiaTanpaJIL chapter Bandung dan Mantan Vokalis Band Rocket Rockers.[RN]