SANA’A, (Panjimas.com) – Serangan-serangan udara pasukan koalisi Negara Teluk yang dipimpin Saudi dan juga pertempuran baru-baru ini telah menewaskan sedikitnya 59 pemberontak Syiah Houthi, diantaranya termasuk pemimpin terkemuka Houthi, dengan menyisakan puluhan lainnya luka-luka, demikian menurut laporan Al Arabiya News hari Senin (15/02/2016).
Pertempuran yang terjadi di wilayah selatan-barat gubernuran Taez, di mana pasukan koalisi menargetkan daerah-daerah yang dikuasai Houthi, ini menurut sumber-sumber dari Angkatan Perlawanan Populer (PRF), Popular Resistance Forces.
Yahya Zafran, yang dikenal luas sebagai seorang pemimpin pemberontak Syiah Houthi, termasuk di antara 29 orang milisi yang dilaporkan tewas.
Sumber mengatakan 6 pemberontak Houthi tewas dalam bentrokan di provinsi Marib, dan gudang persenjataan Houthi dihancurkan oleh serangan udara koalisi.
Juga dilaporkan oleh sumber bahwa 10 pemberontak Houthi tewas, termasuk pemimpin Yahya al-Mutawakkil Taha, dalam bentrokan dengan tentara nasional dan PRF di bagian timur Sana’a.
Di provinsi pusat Ibb, sumber mengatakan bahwa Popular Resistance Forces melakukan serangan kejutan pada pasukan pemberontak Houthi, yang menewaskan 5 anggota syiah itu.
Di provinsi Al-Bayda, PRF (Popular Resistance Forces) menyerang posisi Houthi, dan berhasil menewaskan 5 anggota pemberontak dan melukai anggota-anggota houthi lainnya.
Di bagian barat Gubernuran Al-Hudayda, pemimpin Houthi Abdulwahab al-Houthi dilaporkan tewas oleh serangan PRF (Popular Resistance Forces).
Arab Saudi dan para sekutunya melihat milisi Houthi sebagai proxy untuk kekuatan Iran di dunia Arab.
PBB mengatakan bahwa setidaknya 5.700 orang, hampir 1/2 dari mereka adalah warga sipil, telah tewas sejak aliansi militer yang dipimpin Saudi melancarkan serangan udara sejak Maret lalu melawan Syiah Houthi dan sekutu-sekutu mereka.
Pendukung Presiden Hadi, yang disokong oleh pasukan darat dari koalisi militer yang dipimpin Saudi, telah mengusir pemberontak Houthi dari selatan kota pelabuhan Aden dan daerah-daerah lain di Yaman Selatan, serta Marib di timur ibukota Sana’a.
Tetapi kelompok Houthi tetap masih mengendalikan ibukota dan banyak bagian utara wilayah Yaman. [IZ]