MALANG, (Panjimas.com) – Ny Makiyyah, ibu muda yang ingin anaknya jadi penghafal Al Quran. Tiap hari di usia satu bulan kandungannya, dia bacakan terus janin dalam rahimnya dengan Surat Yasiin, Al-Waqi’ah, Ar-Rohman, dan Al-Mulk. Sambil tilawah Qur’an, ia usap-usap perutnya dengan segala ketulusan.
Menginjak usia kandungan ketika Allah meniupkan ruh ke dalam janin, ia semakin getol membacakan ayat demi ayat Quran sambil berdo’a: “Yaa Allah karuniakan kami keturunan yang hafal Al-Qur’an, Awllohummaj’alna Wa Ahlanaa (khushushan Hadza) Min Ahlil Qur’an Yaa Rabbal Alamiin…”.
Sampai usia lima hingga sembilan bulan kandungannya, Ny Makiyyah terus intensif membacakan lantunan ayat-ayat suci Al-Qur’an sambil mengusap perutnya. Bahkan agar lebih dekat ke bayi, ia membuat terompet dari gulungan kertas. Corong terompet ditempelkan ke perutnya, kemudian melalui bibir terompet dia bacakanlah ayat-ayat Al-Qur’an.
Kisah tersebut disampaikan Ustadz Habib Mustofa Alhafidz dalam Pengajian Terapi Quran untuk Ibu Hamil di Masjid Usman bin Affan Jalan Sunan Kalijaga Malang, Jawa Timur, Sabtu, 13 Februari lalu.
Pengajian yang digelar Klinik Darul Quran Sehat Malang itu diikuti puluhan ibu muda hamil yang menjadi pelanggan klinik. Ada yang hamil kali pertama, selain yang sudah kali kedua dan ketiga.
Habib Mustofa yang juga pengasuh Pesantren Tahfidz Daarul Quran Banyuwangi menjelaskan, bayi dalam kandungan sudah dapat mendengar dan bereaksi terhadap suara yang diperdengarkan kepadanya.
Banyak penelitian yang sudah membuktikannya. Misalnya riset yang dilakukan psikiater dan pakar perkembangan anak, Thomas Verny dan Rene van de Carr, mengatakan, bayi dalam masa-masa tertentu sudah bisa mendengar dan merasakan sentuhan dari luar. Bayi sudah dapat mendengar atau melakukan reaksi dengan menendang atau memukul perut sang ibu.
Menurut kedua peneliti itu, anak yang menerima stimulasi sejak dalam kandungan akan memiliki kemampuan visual, pendengaran dan ketrampilan berbahasa yang menarik.
Diketahui, pada pekan ke-8 kehamilan, indera peraba pada janin sudah berkembang. Jadi pada masa ini mulailah ibu dan bapak rajin mengusap perut. Berikan sentuhan yang lembut penuh kasih sayang. Dengan begitu, si bayi dalam kandungan sudah mulai merasakan kasih sayang orangtuanya.
Lalu pada minggu ke-8 sampai ke-24, indera pendengaran pada bayi sudah berfungsi. Pada pekan ke-25, janin sudah bisa mendengar serta mengenali suara ibu dan ayahnya. Saat ini mulailah sering lakukan ‘’komunikasi’’ untuk mulai mendekatkan janin dan orang tuanya.
‘’Karena itu, kalau ingin anak-anak Ibu jadi penghafal Quran, ya bacakanlah Al Quran sejak dalam kandungan sebagaimana dicontohkan Ny Makiyyah tadi,’’ tutur Habib Mustofa menyebut perilaku istri salah seorang ustadz Daarul Quran Tangerang.
Klinik Daqu Sehat Malang diresmikan Ustadz Yusuf Mansur pada 30 April 2012.
Menurut Ivan Mahendra, Manager PPPA Daqu Malang, pendirian klinik ini dilandasi wasiat Rasulullah SAW: “Mu’min yang kuat lebih dicintai Allah dari mu’min yang lemah” (HR Muslim).
Ia memaparkan, Klinik Daqu Sehat memberikan layanan pengobatan dan pemeriksaan umum selama 24 jam. Klinik dilengkapi dengan 5 (lima) ruang rawat inap, ruang laboratorium, dan Mobil Daqu Sehat yang siap melayani antar-jemput pasien.
Klinik Daqu Sehat Malang sangat concern untuk meningkatkan kualitas kesehatan ibu dan bayi warga setempat. ‘’Insya Allah kami menerima semua pasien dengan layanan prima baik dalam pemeriksaan kehamilan, persalinan, maupun kontrol pasca persalinan,’’ terang Yusron, pengurus Daqu Klinik Malang.
Pemeriksaan dan penjagaan kandungan bukan hanya pada sisi medis tapi juga spiritual. ‘’Kita ajak kaum ibu hamil untuk belajar dan membaca bahkan menghafal Al Qur’an. Sehingga insya Allah jabang bayinya sudah mengenal Quran sejak dalam alam rahim,’’ imbuhnya.
Layanan itu secara massal dilakukan melalui Pengajian Terapi Quran yang digelar secara reguler tiap semester.
‘’Kami melayani pasien mandiri maupun dhuafa, dengan sistem subsidi silang agar layanan bagi semua pasien tetap berkelanjutan. Untuk itu, kami mengundang partisipasi jamaah, donatur PPPA, perusahaan, dan lembaga untuk menghidupkan klinik ini sebagai salah satu upaya dalam membibit dan mencetak penghafal Al Quran sejak dini,’’ harap Ivan Mahendra. [RN]