RABAT, (Panjimas.com) – Maroko dan Chad telah menandatangani kesepakatan kerjasama Islam dan Protokol Pemahaman untuk pelatihan para Imam Chad di Maroko, hari Rabu (10/02/2016), dilansir oleh Maroko World News.
Sebuah babak baru kerjasama antara Maroko dan Chad akan mengarah pada pembangunan kompleks budaya dan sebuah Masjid Agung di N’Djamena, ibukota Chad. Masjid ini akan dibangun di bawah perintah Raja Mohammed, menurut pengumuman Kementerian Wakaf dan Islam Negeri Maroko (MMEIA).
Proyek-proyek yang telah diumumkan itu mewakili persahabatan baru antara Kerajaan Maroko dan sesama negara-negara Afrika, demikian menurut Ahmed Attawfeeq, Menteri Wakaf dan Urusan Agama Maroko.
Kementerian Chad juga akan diberikan sebuah posisi di Institut King Mohammed untuk program beasiswa warga Afrika, yang mendorong perempuan untuk berpartisipasi dalam studi agama dan karir – sebuah lapangan kerja yang biasanya diperuntukkan untuk laki-laki di Chad.
Lembaga ini, King Mohammed Institute, baru-baru ini didirikan dalam rangka untuk menekankan dan mengintegrasikan nilai-nilai Islam yang damai dalam Pendidikan Islam Afrika.
Sebanyak 200 Imam Chad juga akan melengkapi 3 sampai 4 bulan tur di Maroko di bawah, program khusus yang baru di bawah Yayasan Pelatihan Imam Raja Mohammed, (King Mohammed Foundation for the Training of Imams).
Dilaporkan bahwa Lebih dari 50 Imam Perancis telah memulai belajar di pusat pelatihan yayasan King Mohammed Institute di Rabat pada bulan September lalu.
Maroko mulai bekerja sama dengan Chad untuk meningkatkan pendidikan Islam di Negara itu pada tahun 1997 ketika Menteri ‘Urusan Islam kedua negara itu bertemu di Rabat untuk menyusun Protokol Kolaborasi Islam. Kedua Negara memperbaharui isi Protokol pada tahun 2007 selama pertemuan lain di Rabat. [IZ]