PURWAKARTA (Panjimas.com) – Ulama muda sekaligus Ketua Manhajus Solihin Purwakarta KH Muhammad Syahid Joban Lc, mendesak aparat menangkap pelaku pembakaran patung Arjuna Memanah di daerah Situ Wanayasa, Purwakarta, Jawa Barat, pada Kamis (11/2/2016) dini hari.
Hal itu disampaikan Ustadz Joban, agar umat Islam di Purwakarta mendapatkan informasi yang jelas tentang motif pembakaran patung tersebut. (Baca: Ulama Purwakarta: Wajar Patung Dibakar, karena Fatwa MUI tidak Didengar!)
“Kita tidak mau ini dipolitisir, sebab bisa saja itu dilakukan oleh orang-orang yang pro terhadap patung untuk mendapat simpati masyarakat. Jadi biarkan aparat kepolisian berjalan,” kata Ustadz Joban kepada Panjimas.com, pada Kamis (11/2/2016).
Menurutnya, ada dua kemungkinan motif pembakaran patung tersebut. Sehingga umat Islam Purwakarta pun akan berbeda menyikapinya.
“Kalau dia murni ingin nahi munkar, menghilangkan patung sesuai rekomendasi MUI, kita dukung dan kita bela. Tapi kalau dia orang yang pro terhadap patung, tujuannya hanya untuk mengalihkan isu, apalagi untuk mencari simpati masyarakat, berarti di sana ada unsur politik yang ingin menggembosi perjuangan umat Islam,” jelasnya.
Selaku tokoh Islam di Purwakarta, Ustadz Joban selama ini sudah berusaha mengarahkan desakan umat Islam kepada Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi terkait penolakan patung sesuai konstitusi. Ia tak pernah memerintahkan aksi pembakaran tersebut.
“Dalam waktu dekat ini ulama se-Purwakarta akan mendatangi DPRD, terkait penolakan masalah patung, lalu tiba-tiba ini ada pembakaran patung, ada apa? Sebab kami selaku aktivis Islam di Purwakarta tidak pernah menginstruksikan pembakaran patung. Malah kita mengarahkan umat Islam agar datang ke DPRD sesuai konstitusi untuk mendesak Bupati Purwakarta menghentikan pembangunan patung,” ujarnya.
Untuk itu, ia berharap aparat kepolisian bisa segera mengambil tindakan kongkrit, agar jelas kasus pembakaran patung tersebut. [AW]