DAMASKUS, (Panjimas.com) – Hari Selasa (09/02/2016) dilaporkan bahwa 3 Tentara Pasukan Garda Revolusi Iran telah tewas di Suriah, sehingga dalam 5 hari terakhir saja, jumlah tentara Iran yang tewas di Suriah mencapai 36 jiwa, seperti dilansir oleh Fars News Agency, sebagaimana dikutip oleh Middle East Monitor.
Menurut media Iran, 3 Tentara Garda Revolusi Iran tewas dalam pertempuran di utara Suriah, bertugas disana sebagai penasehat militer.
Kantor Berita Iran Fars melaporkan sebelumnya pada hari Ahad (07/02/2016) bahwa Brigadir Jenderal. IRGC, Hossein Rezai tewas dalam pertempuran di utara Suriah, di samping 2 anggota pasukan mobilisasi Basij yang juga tewas dalam pertempuran di dekat pedesaan NABL dan Zahra di kota Aleppo, wilayah utara Suriah .
Keberhasilan mujahidin-mujahidin Suriah menewaskan 36 tentara Syiah Iran dalam 5 hari terakhir ini, merupakan kemajuan signifikan mengingat termasuk diantara yang tewas, adalah seorang Komandan veteran Iran, yang bertugas memberikan nasihat strategi dan taktik operasi militer bagi pasukan rezim Assad dalam rangka memerangi para pasukan Mujahidin Suriah.
Selain itu, seperti diberitakan oleh media Iran Fars hari Kamis (04/02/2015), Pasukan Islamic State of Iraq and Levant (ISIL) juga berhasil menewaskan Brigadir Jenderal Mohsen Qajarian, seorang Komandan Imam Reza Armored Brigade 1 dari Neishabor, wilayah timur laut Iran, yang dilaporkan tewas saat bertugas setelah diserang oleh ISIL.
Diketahui, Brigadir Jenderal Mohsen Qajarian telah berada di Suriah dalam tugas operasi sebagai penasihat militer bagi tentara rezim Assad serta popular forces yang bertempur melawan ISIL.
Pada bulan September 2014, Wakil Kepala Staf Angkatan Bersenjata Iran, Mayor Jenderal Gholam Ali Rashid telah mengumumkan bahwa para penasihat militer Iran hadir di negara-negara regional yang bersahabat dengan Iran untuk menyediakan dan membantu mereka dengan rekomendasi-rekomendasi militer yang diperlukan.
“Beberapa Komandan kami di lapangan hadir untuk memberikan saran-saran strategis dan taktis bagi pihak militer untuk tentara Irak, Syiah Hezbollah Lebanon dan gerakan perlawanan Palestina,” kata Mayor Jenderal Rashid, dalam sebuah konferensi yang dihadiri oleh sekelompok Komandan militer senior di Teheran. [IZ]