SEMARANG (Panjimas.com) – Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah (PDPM) Kota Semarang menyurati Polresta Semarang terkait penolakan festival babi “Pork Festival” yang digelar di Sri Ratu Mall. Festival Kuliner babi membuat resah warga Kota Semarang.
Seperti dibertiakan sebelumnya di sebuah mal di Kota Semarang terpampang dengan jelas reklame dan spanduk dengan bertuliskan “Festival Pork” dengan dihiasi gambar kepala babi. Lokasi tepatnya di Sri Ratu Mall, Jalan Pemuda Kota Semarang. (Baca: Duh, Mall di Semarang Gelar Festival Kuliner Daging Babi Secara Terbuka)
Pihak manajemen Sri Ratu rencana akan mengadakan festival kuliner yang didalamnya hanya ada masakan dari daging babi pada tanggal 4-8 Februari mendatang. Hal ini menimbulkan berbagai tanggapan dari masyarakat mengenai rencana kegiatan tersebut. Drs Tafsir, M.Ag, selaku ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jateng memberikan komentar. “Kegiatan itu kurang etis, karena berada di komunitas mayoritas muslim dan dipublikasikan secara umum,” ujarnya seperti dikutip Sangpencerah, Kamis (4/2/2016).
Sementara itu Ketua Pemuda Muhammadiyah Kota Semarang, Jumai menolak kegiatan tersebut dilaksanakan, beliau memberikan alasan karena berada di komunitas mayoritas muslim tak seharusnya dipublikasikan secara terang-terangan mengingat babi merupakan binatang yang diharamkan bagi umat Islam, yang kedua lokasi kegiatan di daerah dekat kauman, dimana disitulah terdapat kaum santri dan masjid agung.
“Jangan sampai semarang yang sudah kondusif terjadi kegaduhan, kalaupun mau dilaksanakan bisa dengan tidak mempublikasikannya dan bersifat tertutup,” paparnya.
Pihak manajemen Sri Ratu Mal, Pak Wibowo, sendiri sudah di hubungi oleh Pemuda Muhammadiyah Kota Semarang dan mengatakan akan mengakomodir keinginan dari Pemuda Muhammadiyah.
[AW/SP]