JAKARTA, (Panjimas.com) – Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Saud Usman terus mengeluhkan kurangnya dana untuk kegiatan deradikalisasi. Meski dalam prakteknya banyak program BNPT yang tidak tepat sasaran.
Seperti dilansir kompas, BNPT hanya mendapatkan dana sebesar Rp 310 miliar dalam setahun. Jumlah itu termasuk untuk gaji seluruh personil BNPT dan biaya operasional.
Saud mengaku sudah menyampaikan keluhan ini kepada Presiden Joko Widodo dan Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro bahwa BNPT membutuhkan kucuran dana lebih.
“Kami tidak ada menerima satu rupiah pun dari bantuan asing dalam rangka kegiatan deradikalisasi. Kami murni menggunakan APBN. Sedangkan biaya kami cuma Rp 310 miliar setahun,” kata Saud dalam acara diskusi di Jakarta, Selasa (2/2/2016).
Oleh karena keterbatasan anggaran itu, Saud mengaku banyak kegiatan yang tak bisa terlaksana. Idealnya, BNPT membutuhkan dana sekitar Rp 330 miliar dalam setahun yang sudah mencakup pelatihan dan modal usaha kepada para narapidana terorisme.
Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro, kata Saud, akan berusaha mencari dana untuk memenuhi permintaan penambahan anggaran tersebut.
“Kami bilang ke Menkeu, bapak presiden. Ini kami butuh dana, pak. Untuk kegiatan di dalam maupun luar penjara. kata Pak Menkeu, kita akan cari dananya,” imbuhnya.[RN]