BEIRUT, (Panjimas.com) – Kelompok hak asasi Amnesty dalam laporannya yang diterbitkan pada Selasa (2/2/2016) mencatat, pengungsi Suriah di Lebanon mengalami kisah pahit
Dirilis menjelang konferensi donor Suriah di London pekan ini, laporan itu mendesak dukungan keuangan yang lebih besar dan lebih banyak untuk menghindari insiden tersebut.
Dilansir AFP, Amnesty mengatakan salah satu penyebanya karena 70 persen dari satu juta pengungsi Suriah di Lebanon hidup di bawah garis kemiskinan lokal.
Selain itu para pengungsi yang menerima bantuan menghadapi pemotongan dana donor secara konsisten jatuh pendek dari kebutuhannya.
Kisah pahit itu seperti menerima upah rendah, biaya sewa yang mahal dan menghadapi pelecehan seksual bagi pengungsi wanita oleh polisi dan pengusaha di Lebanon.
“Sulitnya kehidupan di Lebanon bagi pengungsi, dimanfaatkan oleh sebagian orang untuk melecehkan pengungsi wanita,” kata peneliti Amnesty Kathryn Ramsay.
Ramsay meminta pemerintah Lebanon melindungi wanita Suriah dari kejahatan seksual.
Perang yang meletus sejak Maret 2011, telah memaksa sekitar 7,6 juta mengungsi ke negara Arab dan Eropa. [TM]