SOLO, (Panjimas.com) – Usai acara pengajian Mihrab Qalbi di Solo, Sabtu (30/1/2016), da’i Bandung Ustadz Lili Chumedi menyampaikan kepada Panjimas, tips membentengi diri agar tidak terpengaruh oleh aliran sesat dan menyesatkan semisal Gafatar.
Lili menuturkan bahwa hubungan dalam keluarga harus dipererat. Ibadah bersama di dalam keluarga harus dibiasakan.
“Keluarga harus lebih erat lagi. Karena ibadah di dalam keluarga terkadang menjadi bagian masing-masing. Dan ini yang membuat rapuhnya persaudaraan iman di antara mereka. Sehingga bila ada yang keyakinannya kepada Allah melemah, tidak diketahui. Tapi kalau dibiasakan beribadah bersama keluarga, apakah ngaji bareng, ngobrol soal agama bareng, ini akan mencegah kehampaan batin anggota keluarga,” tuturnya.
Hal tersebut penting guna mencegah kemungkinan ada anggota keluarga yang memendam masalahnya sendiri. Yang ini berpotensi menjadikan ia mudah terkena pengaruh ajakan dari luar yang seolah tampak solutif.
“Jadi kalo ada yang kena masalah, kalo jarang ngobrol, jarang ketemu dengan keluarga, akhirnya masalah dipendam sendiri. Begitu kemudian ada yang nawarin sesuatu yang seolah solutif, diambil ama dia. Dan itu bukan dia yang salah, tapi kesalahannya ada pada keluarga itu sendiri,” tambahnya.
Lili pun memberikan pandangan bagaimana bersikap kepada eks Gafatar yang kini sudah kembali lagi ke masyarakat.
“Jangan justru dijauhin, tapi masyarakat harus lebih peduli. Jangan perbesar kesalahan mereka, tapi lebih sadarkan akan kelebihan dirinya, agar mereka segera bangkit lagi, sadar lagi. Toh mereka ikut seperti itu karna dulunya merasa terasing. Karena terasing, kemudian ada pihak yang mendekatinya, lalu merasa mendapat kenyamanan. Jadi para tokoh masyarakat, lembaga-lembaga dakwah dan lain sebagainya harus lebih aktif. Untuk peran pemerintah, jalankan sebagaimana mestinya, dan sebenarnya fokusnya pada MUI, harus lebih optimal lagi dalam mengatasi permasalahan seperti ini. Wallahu a’lam.” pungkasnya. [IB]