SOLO, (Panjimas.com) – Hasil penemuan sains menunjukkan bahwa muatan listrik (+) yang berada di dalam tubuh manusia dan bersifat merusak, akan keluar ketika tubuh berposisi sujud. Demikian dituturkan Ustadz Lili Chumedi dalam Pengajian Mihrab Qalbi, Sabtu (30/1/2016) pagi di Ballroom Posein Hotel, Solo.
Da’i dari Bandung ini menjelaskan, seorang ulama Mesir, Syaikh Abdurrahman Al-Asymawi, dalam Basysyiru Wa La tanaffiru menulis bahwa setiap hari tubuh manusia menyerap cahaya listrik magnetis melalui perangkat listrik dan elektronik yang digunakan. Maka tanpa sadar, tubuh menjadi pengangkut muatan listrik. Flu, pegal, sesak napas, lemas, adalah tanda-tanda yang nampak dari tubuh yang menahan muatan tersebut.
Lili kemudia melanjutkan, ilmuwan Barat dalam risetnya menemukan bahwa cara paling tepat untuk membuang muatan listrik tersebut adalah dengan mengarahkan ubun-ubun ke bumi lebih dari sekali. Karena pada saat itu tanah (bersifat [-]) menarik muatan listrik (+) yang berada di dalam tubuh.
Maka ia mengajak jama’ah untuk sadar akan manfaat sujud dan banyak bersujud dengan memperbanyak melakukan shalat sunnah di samping shalat fardhu.
“Jika demikian,” tuturnya, “sujud kepada Allah SWT yang kita lakukan setiap melaksanakan shalat adalah sarana paling tepat untuk membuang muatan-muatan listrik yang membahayakan itu, sekaligus sebagai sarana mendekatkan diri kepada Allah SWT.”
Kemudian ia mengutip hadits Nabi SAW, “… maka perbanyaklah oleh kalian bersujud,” (HR. Muslim dari Abu Hurairah). [IB]