JAKARTA, (Panjimas.com) – Wakil Ketua Komisi VIII DPR Sodik Mudjahid mengaku kecewa dengan sikap serta pernyataan dari Menko PMK Puan Maharani yang di suatu acara penting dalam persoalan kebutuhan hidup masih bersendau gurau (becanda) dengan meminta rakyat Indonesia melakukan diet untuk menghemat beras.
“Menurut saya selera humor dari Menko PMK Puan Maharani terlalu cerdas. Dan apa yang disampaikan Puan adalah humor yang tidak cerdas atau bahkan humor bodoh karena kontennya masalah yang sensitif tentang kemiskinan dan kebutuhan hidup,” kata Sodik, Kamis (28/1/2016).Demikian dilansir harianterbit.
Politikus Gerindra itu berpendapat seyogyanya sebagai seorang Menteri Koordinator yang membidangi masalah Kesejahteraan Rakyat (Kesra), Mantan Ketua Fraksi PDI P ini harus bisa memposisikan dan merespon keluh atau permintaan seorang kepala daerah seperti yang terjadi di Bali. Dan bukan dengan melontarkan candaan yang sebaliknya justru menjadi kecaman.
“Settingnya ditengah orang banyak yang sedang kelaparan dan (angka kemiskinan meningkat) dan timingnya sangat tidak tepat ketika merespons permintaan serius oleh seorang Gubernur. Untuk itu Puan harus sadar akan hal itu,” terangnya.
Lebih jauh Sodik pun mempertanyakan kredibilitas dan kemampuan dari seorang Puan Maharani dalam menjalankan tugas dan fungsi sebagai Menko PMK. Sebab, sudah lebih dari sekali anak dari mantan Ketua DPR Taufiq Kiemas melakukan blunder atas tindakannya itu.
“Dari berbagai pernyataan Puan seperti masalah kasus Asap, Kasus Sosialisasi Nawa Cita hingga yang sekarang ini semakin menampakan bahwa Menko PMK banyak tidak memahami bidang kerjannya. Dan menurut saya dari empat Menko yang ada di pemerintahan Jokowi. Menko PMK yang terlemah kinerjanya apalagi menangani bidang yang stretgis masalah ini. Untuk itu sudah selayak Jokowi segera dievaluasi kerja Puan Maharani,” tandasnya.
Sebelumnya diberitakan, di sela-sela penyaluran program raskin/rastra tahun 2016, Bali, Selasa (26/1/2016) lalu, Gubernur Made Mangku Pastika meminta kepada Menko PMK, Puan Maharani, agar alokasi beras untuk rumah tangga miskin (raskin) di Bali dinaikkan.
Menanggapi permintaan tersebut Menteri Puan Maharani menerangkan, pemerintah belum memikirkan mengenai kemungkinan menaikkan alokasi raskin yaitu tetap 15 Kg saja. Puan pun sambil berseloroh meminta rakyat untuk mengurangi makan. “Jangan banyak-banyak makan-lah, diet sedikit tidak apa-apa,” gurau Menteri Puan.
Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), harga beras di Bali terus mengalami peningkatan selama satu tahun berakhir. Akibatnya, jumlah orang miskin di Pulau Bali meningkat dari 4,7 menjadi 5,2 persen. Hal ini membuat kebutuhan akan raskin juga meningkat.
Akibat dari pernyataan Puan Maharani ini pun meramaikan dunia Maya dan mendapatkan kritik keras dari para netizen. [RN]