DAMASKUS, (Panjimas.com) – Meskipun militer Rusia terus menerus melakukan serangan pemboman dari udara, para mujahidin Suriah dari pihak oposisi terus bertahan melawan dan memerangi pasukan rezim Assad di banyak posisi.
Menurut sebuah laporan yang diterbitkan pada tanggal 11 Januari oleh Jurnal Mingguan Jane’s Defence yang berbasis di kota London, “selama hampir 4 bulan, meskipun didukung secara penuh oleh militer Rusia, Rezim Assad hanya dapat menambah 1,3 persen lahan/daerah yang dikuasainya”. Salah satu daerah di mana ada kemajuan/ keberhasilan bagi rezim itu tampak di Turkmendagi daerah Latakia, seperti dilansir oleh Anadolu Agency.
Kekuatan Oposisi Suriah, faksi-faksi Mujahidin masih menguasai setengah dari Provinsi Aleppo dan menguasai daerah basis mereka di Idlib, yang mereka berhasil rebut hampir seluruhnya tahun lalu.
Serangan rezim Assad yang didukung oleh Angkatan Udara Rusia juga telah gagal dan tidak membawa kemajuan di Hama dan Homs, sementara itu para pejuang oposisi Mujahidin Suriah terus melanjutkan untuk mengamankan wilayah Ghouta Timur di Rif Dimashq meskipun seringkali militer Rusia melakukan pemboman kelas berat di area itu.
Pihak Oposisi Suriah, faksi mujahidin juga telah mendapat keuntungan strategis melawan rezim Syiah Nushairiyah ini sejak kampanye militer udara Rusia dimulai, 4 Bulan lalu, Mereka berhasil merebut kembali wilayah Hama Atshan dan pedesaan Kafr Nabuda, serta kota strategis Morik. [IZ]