KARO, (Panjimas.com) – Selasa, 26 Januari lalu, Dewan Dakwah melakukan safari dakwah ke Kabupaten Karo, Sumatera Utara. Tim safari terdiri Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Dakwah (STID) M Natsir, Misbahul Anam MA, dan Humas LAZIS Dewan Dakwah Nurbowo. Mereka didampingi aktivis senior PII (Pelajar Islam Indonesia) Tanah Karo Ustadz Ilyas Tarigan, dan sejumlah relawan LAZ Ulil Albab Medan.
Safari dimulai dengan mengunjungi jamaah Masjid Al Mukmin di Desa Pametar, Kec Tiga Binanga. Di masjid baru yang dibangun secara swadaya ini, Ustadz Misbahul Anam meresmikan penggunaan fasilitas sumur air bersih dan MCK bantuan dari donatur LAZIS Dewan Dakwah, Jhoni Rizal (alm).
Diwakili Ustadz Ilyas, LAZIS Dewan Dakwah pada kesempatan yang sama juga menyerahkan bantuan biaya pemasangan listrik. ‘’Ini untuk menggenapi biaya pemasangan listrik yang sudah warga kumpulkan,’’ kata Ustadz Ilyas sambil menyerahkan uang Rp 1 juta kepada Ny Mirnawati, Ketua Majelis Taklim Kaum Ibu Al Mukmin.
Ilyas berpesan agar masjid dimakmurkan. ‘’Silakan saja ambil air di masjid untuk memasak. Tapi tolong masjidnya dimakmurkan,’’ ujarnya.
Perjalanan berlanjut ke Masjid Al Ikhlas Desa Sukandebi, Kec Namanteran. Di bawah bayang-bayang Gunung Sinabung yang masih menyemburkan asap dan lava, puluhan warga menyambut kedatangan Tim Safari.
Di hadapan jamaah segala usia, Ustadz Anam memasrahkan da’i muda alumnus STID M Natsir, Mardjoni, untuk mendampingi jamaah selama setahun ke depan. Mardjoni menggantikan Maulana yang sudah berakhir masa tugasnya.
‘’Kami senang sekali, Dewan Dakwah memberikan da’i pengganti Ustadz Maulana yang sudah kami anggap saudara sendiri di sini,’’ kata Sutrisno Ginting, pengurus Masjid Al Ikhlas.
Sebagai penghormatan, kedatangan Ustadz Mardjoni dan Tim Safari disambut dengan ritual dan menu istimewa yang biasa disajikan dalam pesta adat setempat. Tentu saja ritualnya tidak menggandung kemusyrikan maupun menu haram.
Tim kemudian menuju Masjid Al Jihad di Desa Tiga Serangkai, Kec Simpang Empat. Telah menanti di sini, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kab Karo, Ustadz Adnan Effendi Batubara. Da’i yang sudah 38 tahun berdakwah di lereng Sinabung ini, tengah membekali belasan da’i yang bertugas di Karo.
Pembekalan difasilitasi LAZ Ulil Albab yang dipimpin Munawar, melalui Program Sahabat Dakwah. Para peserta adalah da’i yang menginduk kepada Ulil Albab, Dewan Dakwah, dan AMCF.
Kepada Ketua MUI Karo, Ustadz Anam menitipkan 2 da’i muda sarjana komunikasi STID Nastir. Masing-masing adalah Mardjoni yang bertugas di Sukandebi, dan Romadhona di Pametar. Keduanya merupakan bagian dari 23 da’i sarjana STID Natsir yang masa pengabdiannya didukung oleh Lazis PLN Pusat.
Serah-terima da’i disaksikan da’i senior Dewan Dakwah di Karo yakni Ustadz Mawardi Noor dan Iman Lubis.
Dari Al Jihad, Tim Safari bergerak ke Masjid Baitul Rahim di Bulan Baru, Simpang Empat. Didampingi sejumlah pengurus masjid, Ketua STID M Natsir meresmikan dimulainya pembangunan fasilitas sumur air dan MCK.
Masjid Al Jihad bertetangga dekat dengan sebuah GKPB (Gereja Kristen Perjanjian Baru). Juga berseberangan jalan dengan komunitas Ahmadiyah Simpang Empat.
‘’Alhamdulillah, bantuan sumur dan sarana MCK ini insya Allah meningkatkan semangat kami untuk lebih memakmurkan masjid,’’ kata seorang tokoh muslim setempat, yang mengaku salah satu saudaranya sedang tersesat ke Ahmadiyah.
Jelang maghrib, kafilah dakwah bergerak ke Masjid Agung Kabanjahe. Usai maghriban, kafilah berdiskusi sambil makan malam. Hadir dalam pertemuan ini, sejumlah da’i senior Dewan Dakwah seperti Maradong Siregar dan Subhi Siregar (Samura, Kaban Jahe) serta Iman Lubis.
Iman mengungkapkan, dirinya ditugaskan Dewan Dakwah Perwakilan Sumut bersama 15 da’i lainnya. Misalnya Sarodin Tarigan (Tigan Derket, Kec. Payung), M Syarif (Simpang Listrik Atas, Gundaling), Nursal Chan (Kaban Jahe), Sutrisno Ginting (Samura, Kabanjahe), dan Mawardi Noor (Simpang Empat).
Ustadz Ilyas Tarigan menambahkan, Dewan Dakwah Pusat juga menempatkan sejumlah da’i di Karo seperti Maradong dan Subhi Siregar, Asli Tarigan, Pangri Ginting, Ismail Sembiring, Heri Purba, Ahmad Jait Purba, Ginting Suka, Mahadi Ginting, Ali Imran, Sada Perarih Ginting, Janaidi Manik, dan Abdul Manaf Sitanggang.
Diskusi menyepakati langkah-langkah untuk meningkatkan kerja dakwah di Tanah Karo. ‘’Tantangan dakwah semakin berat dan kompleks. Kita harus semakin intensif berkomunikasi agar kerja dakwah semakin solid dan rapi,’’ tandas Ustadz Maradong. [RN/bowo]