SOLO, (Panjimas.com) – Dalam kegiatan konseling di lokasi transit Asrama Haji Donohudan, Boyolali, Jawa Tengah, para eks Gafatar yang semula bungkam soal ajaran telah banyak yang mau bersuara. Dari pengakuan mereka, didapati diantaranya doktrin ingkar sunnah dan anti syari’at.
Disampaikan Ketua MUI Jawa Tengah, DR. KH. Ahmad Daroji, Msi saat dihubungi, Kamis (28/1/2016) siang, “Mereka katakan ya saya Islam, dengan menunjukkan KTP-nya. Namun ketika ditanya kenapa tidak shalat, jawabnya karena yang utama itu keadilan sosial.”
Mereka didoktrin bahwa hadits Nabi Muhammad SAW sudah tidak relevan lagi, yang artinya itu adalah paham ingkar sunnah. Maka peribadahan yang berdasar hadits tidak perlu dilakukan.
Ahmad menuturkan, “Kata mereka, hadits Nabi Muhammad SAW sudah tidak relevan lagi, maka mereka tidak mau melaksanakan ibadah-ibadah yang berdasarkan hadits.”
Imbuh KH Ahmad Daroji, bahwa selain itu, Nabi Muhammad SAW tidak diakui sebagai Nabi terakhir, dan mereka mengidolakan Ahmad Musadeq. Maka ajaran yang dipakai adalah ajaran Musadeq. [IB]