DAMASKUS, (Panjimas.com) – Sejak September 2015 hingga akhir bulan ini, Serangan udara Rusia dilaporkan telah merenggut nyawa setidaknya 1.815 warga sipil di daerah-daerah oposisi Suriah, demikian menurut laporan terbaru Syrian Civil Defense Authority statistics (Otoritas Pertahanan Sipil Suriah), seperti dilansir oleh Anadolu.
Militer Rusia telah mengintensifkan serangan-serangannya terhadap wilayah-wilayah yang dikuasai oposisi Suriah dalam beberapa pekan terakhir
Serangan jet-jet tempur Rusia ini dimulai di Suriah dengan dalih “memerangi terorisme”, namun dalam kenyataannya, daerah oposisi Suriah yang moderat telah ditargetkan oleh militer Rusia lebih dari daerah-daerah yang dikendalikan Islamic State (IS).
Untuk diketahui, bahwa Serangan udara Rusia telah diintensifkan di kota-kota seperti Idlib, Aleppo, Hama dan Homs, di samping daerah pedesaan di Latakia, Daraa dan bagian selatan Damaskus.
Bahkan kekejaman militer Rusia tak pandang bulu, dan serampangan menyasar beberapa fasilitas umum, kesehatan, dan tempat ibadah, seperti Masjid-Masjid, Rumah Sakit, Toko-Toko Roti dan Sekolah-Sekolah.
Menurut laporan bulan Desember yang dirilis oleh Syrian Network For Human Rights, Jaringan Suriah untuk Hak Asasi Manusia, lebih dari 570 warga sipil tewas sejak 30 September, ketika Rusia mulai serangan-serangan udaranya untuk menopang rezim Assad. [IZ]