BAGHDAD, (Panjimas.com) – Sebuah kelompok Sunni Irak menyatakan bahwa sekelompok milisi Syiah di Diyali telah melaksanakan pembunuhan sistematis terhadap para Imam dan Ulama Sunni, demikian laporan Alamatonline pada hari Jumat (22/01/2016).
Rincian terkait pernyataan dan bukti-bukti telah diungkapkan oleh Al-Rabie Al-Sunni Movement in Iraq, Gerakan Sunni Al-Rabie di Irak, yang telah mengirimkan surat kepada Rights Committee, sebuah komite yang bertugas membela kaum Muslim Sunni di negara itu, saat pertemuan di Istanbul.
Surat itu mengatakan bahwa para militant sedang bekerja untuk membungkam suara-suara mayoritas Sunni di kota. Ini termasuk nama-nama, posisi dan tanggal pembunuhan, bersama dengan rincian tentang bagaimana para Imam dan Ulama dibunuh.
Shaikh Muhanad Ali Naem, misalnya, adalah Imam dari Masjid Al-Abrar. Dia dibunuh pada 22 November tahun 2013, setelah ia meninggalkan gedung. Pada bulan yang sama, Shaikh Dr Thabet Al-Khazraji dibunuh oleh milisi Syiah setelah meninggalkan Masjid Umm-Al-Mo’mineen Khadijah.
Secara total, rincian tentang sejumlah 33 Imam dan Ulama telah dilaporkan dalam surat itu.
“Praktek kotor semacam ini,” kecam gerakan Sunni Al Rabie, “berfungsi untuk meningkatkan kegigihan rakyat Diyali.” Semua pihak yang terlibat dalam program pembunuhan “akan menghadapi kematian,” tambahnya. [IZ]