CILACAP (Panjimas.com) – Seperti biasanya, dengan ramah dan murah senyum Ustadz Abu Bakar Ba’asyir mempersilahkan para pembezuk untuk menikmati teh hangat yang dihidangkannya.
Meski pribadinya tegas, namun sebagai manusia biasa, sosok Ustadz Ba’asyir juga memiliki selera humor. Buktinya, ia suka bercanda dengan para pembezuk yang datang ke Lapas Batu, Nusakambangan, Cilacap pada Senin (25/1/2016).
“Ayo silahkan dinikmati. Ini teh spesial racikan ikhwan di sini. Saya beri nama Teh Ceng karena diracik oleh Uceng (sapaan akrab seorang ikhwan napi mujahid, red.),” ucap Ustadz Ba’asyir sambil tersenyum.
Namun di sisi lain, ada yang patut dicontoh dari sosok ulama mujahid yang telah malang melintang di duni pergerakan Islam itu. (Baca: Perhatikan, Ini Rahasia Rambut Nyentrik Ustadz Ba’asyir)
Seorang pengunjung bertanya kepada Ustadz Ba’asyir usai dijamu air teh, “Lha Ustadz kok nggak minum?”
“Saya sedang puasa,” jawabnya singkat.
Masya Allah, di usia senja mendekati 80 tahun, Ustadz Baasyir makin rajin berpuasa sunnah, meski kondisinya telah sepuh.
Tak hanya fadilah dakwah tauhid dan jihad yang dijadikan wasilah untuk menggapai ridha Ilahi, ia pun menjalani tuntunan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam,
إِنَّ فِى الْجَنَّةِ بَابًا يُقَالُ لَهُ الرَّيَّانُ ، يَدْخُلُ مِنْهُ الصَّائِمُونَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ ، لاَ يَدْخُلُ مِنْهُ أَحَدٌ غَيْرُهُمْ يُقَالُ أَيْنَ الصَّائِمُونَ فَيَقُومُونَ ، لاَ يَدْخُلُ مِنْهُ أَحَدٌ غَيْرُهُمْ ، فَإِذَا دَخَلُوا أُغْلِقَ ، فَلَمْ يَدْخُلْ مِنْهُ أَحَدٌ
“Sesungguhnya di surga ada suatu pintu yang disebut “ar rayyan“. Orang-orang yang berpuasa akan masuk melalui pintu tersebut pada hari kiamat. Selain orang yang berpuasa tidak akan memasukinya. Nanti orang yang berpuasa akan diseru, “Mana orang yang berpuasa.” Lantas mereka pun berdiri, selain mereka tidak akan memasukinya. Jika orang yang berpuasa tersebut telah memasukinya, maka akan tertutup dan setelah itu tidak ada lagi yang memasukinya” (HR. Bukhari no. 1896 dan Muslim no. 1152).
Melalui ibadah puasa sunnah secara rutin, ulama senior tiga zaman ini berusaha memburu surga Ar-Rayyan dengan berpuasa. Bagaimana dengan kita? [AW/Lum]