MINDANAO, (Panjimas.com) – Pemimpin Islam Moro di Wilayah Otonomi Muslim Mindanao (ARMM), Autonomous Region in Muslim Mindanao , telah mengkonfirmasi kehadiran Islamic State in Iraq and Syria (ISIS) di negara itu, sebagaimana dilansir oleh Manila Bulletin.
26 Ulama Moro menyatakan hal ini dalam sebuah “Pernyataan Pemimpin Muslim di Mindanao Tengah atas Undang-Undang Dasar Bangsamoro dan meningkatnya kehadiran Kelompok mujahidin di Filipina.”
“Hari ini, kelompok-kelompok pejuang ini telah menambah tentakel (jejaring) mereka di daerah yang terkena konflik Muslim Mindanao, mereka mendapatkan pendukung dari komunitas-komunitas Bangsamoro yang kecewa dan merasa ditipu oleh kemandegan dari Dasar Hukum Bangsamoro (BBL), Bangsamoro Basic Law, dan juga para mujahidin (pejuang Islam) yang meyakini bahwa Proses perdamaian telah dikhianati oleh Imperial (penjajah) Manila, “demikian pernyataan para pemimpin Muslim Mindanao.
Pernyataan itu dikirim oleh Dewan Filipina untuk Islam dan Demokrasi (PCID), Philippine Council for Islam and Democracy kepada awak media dan dalam pernyataan itu tampak jelas para Ulama Muslim Mindanao mengacu pada Deash walaupun mereka tidak sekalipun menyebutkan nama ISIS atau Islamic State (IS).
Deash merupakan akronim dari nama Arab untuk IS, yang merupakan al-Dawla al-Islamiyah fi al-Irak wa al-Sham.
Di antara penandatangan adalah beliau Moner Bajunaid, Mohammad Taha Abdulgafur, Abdulbasit Pangawilan, Zacaria Mohammad, Dr. Asnawil Ronsing, Mohammad Taha Edsa, Ali M. Abdulatiff, Pangarungan Hassan, dan lain-lain. [IZ]