TUNIS (Panjimas.com) – Pemerintah Tunisia menyatakan akan memberlakukan jam malam secara nasional pada hari Jumat (22/01/2016) setelah 4 hari dalam situasi demonstrasi protes dan kerusuhan yang menuntut dibukanya lebih banyak lapangan pekerjaan bagi rakyat dan kondisi ekonomi Tunisia yang semakin memburuk, dilansir oleh International Islamic News Agency (IINA)
Pernyataan pemberlakuan jam malam secara nasional ini diumumkan oleh juru bicara Kementerian Dalam Negeri Tunisia.
Pihak Kementerian Dalam Negeri mengatakan bahwa karena risiko rusaknya properti publik dan swasta maka jam malam akan diberlakukan jam 20.00-05.00, dimulai pada hari Jumat (22/01/2016).
Perdana Menteri Tunisia, Habib Essid mengatakan hari Jumat bahwa rangkaian protes di seluruh negara Afrika utara dalam beberapa hari terakhir telah dapat “dikendalikan.” “Situasi tenang … dan telah dikendalikan,” kata Essid setelah pertemuan dengan Presiden Perancis, Francois Hollande di Paris.
Tunisia sebelumnya menyatakan pemberlakuan jam malam di seluruh negeri untuk mencoba untuk menenangkan wabah protes massa yang paling serius dari kerusuhan sosial sejak tahun 2011 revolusi. Untuk diketahui, Demonstrasi protes atas pengangguran dan kemiskinan meletus pada hari Sabtu setelah seorang pria muda pengangguran tersengat listrik ketika ia menaiki sebuah tiang listrik selama demonstrasi di pusat kota Tunis.[IZ]