TANGERANG, (Panjimas.com) – ‘’Walaupun Ustadz Yusuf Mansur tidak sempat masuk Gontor, tapi para Kyai Gontor dimasukkan ke hotelnya dan alhamdulillah gratis,’’ ujar Zulkifli Muhadli. Ucapan Ketua Umum Forum Pesantren Alumni Gontor (FPAG) itu spontan disambut tepuk tangan meriah dari 200-an orang yang memenuhi Aula Hotel Siti, Tangerang.
Keramahan tersebut muncul dalam pembukaan Silaturrahim Nasional Kiai dan Pimpinan Pesantren Alumni Gontor, Jumat (22/1/2016) petang.
Dalam release yang diterima panjimas, pembukaan dihadiri Gubernur Banten H Rano Karno, KH Kafrawi Ridwan MA selaku Ketua Umum Badan Wakaf Gontor, pendiri Gontor KH Dr Abdullah Syukri Zarkasyi, Mantan Ketua MPR Hidayat Nurwahid, Ustadz Bachtiar Nasir, Dr Muhammad Lutfi, KH Hasyim Muzadi anggota Wantimpres, Prof DR Amal Fathullah Zarkasyi Rektor Universitas Daarussalam, KH Abdullah Sahal, Dr Fahmi Zarkasyi, Ketua Umum PP Muhamamdiyah Prof Din Syamsuddin, dan lain-lain.
Hadir juga selaku sohibul bayt para pimpinan Daarul Qur’an Ustadz Yusuf Mansur, Ahmad Jameel, Anwar Sani, dan Tarmizi.
Yusuf Mansur dalam sambutannya menjelaskan, Pondok Pesantren Tahfidz Daarul Qur’an Tangerang yang didirikannya, juga dipimpin oleh alumnus Gontor yaitu Ahmad Jameel. Jadi, kami juga bagian dari keluarga besar Alumni Gontor, imbuhnya.
Hotel Siti, lanjut Yusuf Mansur, bukan hotel saya, tapi hoteluna, hotelukum, hotel kita semua.
Tak hanya menggratiskan Hotel Siti untuk silatnas yang berlangsung 22-24 Januari 2016, Yusuf Mansur juga meminta Gubernur Banten memberi uang transport bagi para peserta.
‘’Pak Gubernur, semua kyai saya gratiskan masuk Hotel Siti. Tidak ada salahnya jika Gubernur memberi sangu para kyai Rp 5 juta perorang,’’ tutur Yusuf Mansur dengan polosnya.
Gubernur Rano Karno spontan membalas dari tempat duduknya. ‘’Insya Allah, akan saya transfer ke Ustadz Yusuf Mansur,’’ serunya sambil mengucap takbir.
Rano dalam sambutannya mengungkapkan, malam itu sebenarnya ia ada jadwal menghadiri pengajian di rumah anaknya yang hendak menikah. ‘’Mohon doanya para kyai, saya memilih mendahulukan hadir di forum ini, karena ini forum sangat terhormat,’’ katanya.
Gubernur Rano mengakui, ia bukan anak pesantren. ‘’Tapi, saya bahagia sekali kalau diterima sebagai bagian dari keluarga besar para kyai.’’
Zulkifli Muhadli menjelaskan, silaturahim di Hotel Siti ini merupakan pertemuan terbesar yang dihadiri para kiai dan pimpinan pesantren alumni Gontor. Acara ini merupakan bagian dari kegiatan besar peringatan 90 tahun Pondok Modern Gontor.
“Waktu Gontor berdiri tahun 1926, tantangannya berat, karena situasi ekonomi masyarakat lemah, negara belum ada. Tapi Gontor jalan terus, kekuatan utamanya keikhlasan para pendirinya, semangat ini yang akan kita gali dalam pertemuan ini,” kata Zulkifli.
Gontor saat ini memiliki 20 pesantren yang tersebar di Indonesia; 13 kampus pondok putra dan 7 kampus pondok putri. Pondok Modern Darussalam Gontor yang saat ini berdiri di Jawa, Sumatera dan Sulawesi dengan jumlah guru dan santri sekitar 25.405 orang, serta mengelola Universitas Darussalam Gontor (UNIDA), dengan jumlah mahasiswa sekitar 2.684 orang.
Selain itu, hingga saat ini 283 pesantren telah terdaftar sebagai Pesantren Alumni Gontor, yaitu pesantren yang dikelola para alumni Gontor, dan beberapa pesantren masih dalam tahap pendataan atau belum mendaftar.
Menurut Ketua Panitia Pelaksana Silatnas Sofwan Manaf, selain mempererat silaturrahmi, silatnas ini juga dalam rangka meningkatkan tata asuh dan tata kelola masing-masing pondok pesantren. Apa yang baik dari sebuah pesantren, bisa lebih baik diterapkan di pesantren lain.
Di acara ini juga akan dibahas peningkatan peran pesantren dalam masalah kemiskinan, pengangguran, tantangan pasar bebas ASEAN, masalah infrastruktur, dan penguatan bangunan Indonesia diatas kemajemukan bangsa.
Silatnas Kiai dan Pimpinan Pesantren Alumni Gontor menghadirkan pembicara seperti Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu dan Menteri Pekerjaan Umum & Perumahan Rakyat Basoeki Hadimoeljono. [RN]