DAMASKUS, (Panjimas.com) – Jumlah warga sipil yang tewas dalam serangan udara Rusia di Suriah sejak bulan September 2015 telah mencapai angka 1.015 jiwa, demikian menurut Syrian Observatorium for Human Rights, SOHR, dilansir oleh MEMO.
Korban-korban sipil dari pesawat-pesawat tempur Rusia termasuk diantaranya adalah 238 anak-anak, ungkap SOHR dalam sebuah pernyataannya.
Dalam pernyataan resminya SOHR juga mengatakan bahwa serangan udara Rusia telah menewaskan 893 mujahidin Islamic State (IS) dan 1.141 mujahidin lainnya dari faksi-faksi militan oposisi Suriah yang menentang rezim Syiah Bashar Al-Assad, termasuk Jabhat Al-Nusra.
Pihak Moskow mengatakan bahwa serangan udara mereka menargetkan “teroris” sementara itu negara-negara Barat (NATO) membantah hal itu, dan menyatakan bahwa jet tempur Rusia telah menargetkan para pejuang anti-Assad yang bahkan dianggap lebih “moderat” dari Islamic State (IS).
Sebuah laporan Amnesty International yang diterbitkan pada tanggal 23 Desember 2015 lalu menuduh Rusia telah membunuh “ratusan warga sipil” dan menyebabkan kerusakan besar akibat serangan-serangannya di Suriah. Amnesty International menambahkan bahwa operasi Rusia di Suriah bisa dikategorikan sebagai “kejahatan perang”.
Menanggapi laporan Amnesty International, Kementerian Pertahanan Rusia menolak isi laporan itu. [IZ]