MANILA, (Panjimas.com) – Pemerintah Filipina akan menjamin kesehatan para pejuang Muslim Moro, baik MILF (Moro Islamic Liberation Front) dan MNLF (Moro National Liberation Front), sebagai bagian dari kesepakatan perdamaian. Dilaporkan bahwa perusahaan asuransi kesehatan milik pemerintah, Philippine Health Insurance Corp (PhilHealth), telah mengalokasikan dana sekitar 47,7 juta Peso untuk asuransi kesehatan bagi ribuan pejuang Islam Moro tahun ini, dilansir oleh Manila Times.
Alexander Padilla, Presiden dan CEO PhilHealth, mengatakan bahwa pemerintah telah memperluas cakupan asuransi kesehatan untuk Front Pembebasan Islam Moro (MILF) dan juga Front Pembebasan Nasional Moro (MNLF) sebagai bagian dari “dividen perdamaian”
“Kira-kira 19.000 pejuang MILF dan MNLF yang kembali, termasuk para anggota keluarga mereka, akan dipastikan mendapatkan pelayanan kesehatan gratis di bawah Payapa at Masaganang Pamayanan Program [Pamana],” ujar Alexander Padilla kepada The Manila Times.
Ketika ditanyai mengapa dana tersebut dialokasikan untuk MILF meskipun tindakan Bangsamoro yang kontroversial, ia menjelaskan bahwa ini adalah bagian dari komitmen pemerintah untuk melanjutkan proses perdamaian.
“Bahkan jika Undang-Undang Dasar yang diusulkan Bangsa Moro tetap tertunda [di Senat dan DPR], mereka [para pejuang Moro] benar-benar menjadi bagian dari kemiskinan, itu sebabnya mereka berperang melawan pemerintah, “kata Padilla.
Pada tahun 2014, Philhealth menyisihkan lebih dari P26 juta Peso untuk asuransi kesehatan bagi 11.000 pejuang MILF.
Padilla mengatakan bahwa perusahaannya juga telah menawarkan paket manfaat yang sama bagi anggota Tentara Rakyat Baru komunis (communist New People’s Army ) yang akan kembali menempuh jalur hukum.
Pemerintah Filipina dan pihak MILF telah menandatangani perjanjian perdamaian bersejarah untuk mengakhiri dekade pemberontakan di Mindanao dan membuka jalan bagi pembangunan ekonomi di wilayah tersebut.
Berdasarkan perjanjian tersebut, daerah otonomi Bangsamoro akan dibuat untuk menggantikan Wilayah Otonomi Muslim Mindanao, Autonomous Region in Muslim Mindanao (ARMM), yang dinyatakan oleh Presiden Benigno Aquino ke-3 sebagai suatu percobaan gagal.
Berdasarkan perjanjian tersebut, wilayah Bangsamoro akan mencakup wilayah geografis ARMM yang saat ini ada, bersama dengan Cotabato City, Isabela City (Basilan) dan Kotamadya Baloi, Munai, Nunungan, Pantar, Tagoloan dan Tangkal di Lanao del Norte.
11.000 pejuang kuat MILF, yang sebelumnya menjadi bagian dari MNLF menandatangani kesepakatan perdamaian dengan pemerintah Filipina pada tahun 1996, mereka juga telah berjuang melawan pasukan pemerintah di Filipina bagian selatan sejak tahun 1969, dan disebut sebagai salah satu satu pemberontakan terlama di kawasan Asia.
Dekade-dekade (puluhan tahun) konflik telah merenggut setidaknya 120.000 jiwa, ribuan pengungsi dan membawa kerusakan besar terutama di sektor properti.
Perjalanan upaya undang-undang hukum yang diusulkan Bangsamoro ditunda karena tindakan tegas dari pejuang MILF dan anggota kelompok bersenjata lainnya di mamasapano terhadap puluhan pasukan komando polisi, pada bulan Januari tahun lalu.
Beberapa anggota Parlemen Filipina mengatakan proses legislasi terkait itu mungkin tidak lagi diteruskan selama sisa masa Aquino karena kurangnya waktu. [IZ]