PURWAKARTA, (Panjimas.com) – Ribuan masyarakat Purwakarta mengikuti Parade Tauhid pada Ahad, (17/1/2016). Acara tersebut digelar dalam rangka menolak segala kemaksiatan dan kemusyrikan di Purwakarta.
“Kita kumpul untuk menolak maksiat dan syirik yang ada di Purwakarta. Kita menolak kemusyrikan yang dilakukan oleh Bupati Dedi Mulyadi,” ujar ulama Purwakarta, KH Muhammad Syahid Joban.
“Kita tunjukkan bahwa umat Islam masih ada di Purwakarta, dan kita tidak ridho kemaksiatan dan kemusyrikan ada disini,” tambahnya.
Acara dimulai sekira pukul 8 pagi, massa berkumpul di kampus Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) di Jl Veteran kemudian longmarch menuju daerah Pasar Rebo Purwakarta.
Sepanjang perjalanan peserta mengucapkan kalimat talbiah dan meneriakan yel-yel, “Patung bukan adat sunda, mengarak kereta kencana bukan adat sunda, memajang bebegig bukan adat sunda, ayo jaga agama benahi budaya,”
Mereka berharap dengan kegiatan ini mudah-mudahan menjadi wasilah agar Bupati Dedi Mulyadi mendapatkan hidayah tobat dari kemusyrikan
“Kita ingin purwakarta menjadi kota tasbeh kita rindu purwakarta kembali kota yang Islami.”[RN]