BEKASI (Panjimas.com) – Sekretaris Umum (Sekum) MUI Kota Bekasi, KH Sukandar Ghazali menyampaikan perkembangan aliran sesat berkedok Ormas Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) sudah tersebar di Bekasi.
Sukandar Ghazali menyebut Gafatar tak bisa lepas dari pemimpin mereka, yaitu sang Nabi palsu, Ahmad Musadeq.
“Gafatar lahir dengan berbagai kegiatan sosial, tetapi hakikatnya tidak sebatas itu dan menyeret kepada persoalan keagamaan. Gafatar ternyata tidak bisa lepas dari pemimpin mereka yaitu Ahmad Musadeq,” kata KH Sukandar Ghazali di kantor MUI Kota Bekasi, komplek Islamic Center, Jl Jenderal Ahmad Yani, Kota Bekasi, Jawa Barat, pada Kamis (14/1/2016).
Menurutnya, Gafatar sebagai Ormas hanya dijadikan kedok bagi aliran sesat tersebut menyebarkan ajarannya.
“Jadi itu hanya kedok saja, sebetulnya Gafatar itu tidak bisa dilepaskan dari melanjutkan upaya Ahmad Musadeq yang mendirikan aliran sesat Al Qiyadah Al Islamiyah,” imbuhnya.
Konon sudah ada di 12 kecamatan kepengurusan, jumlahnya seperti apa kita belum tahu persis
Lebih lanjut, Sukandar Ghazali menjelaskan bahwa Gafatar membawa ajaran yang menyimpang dari Islam, yakni tidak melaksanakan shalat, puasa dan haji.
“Walaupun ketua umum membantah, tetapi bukti di lapangan, di daerah-daerah sudah banyak,” ujarnya.
Ia menegaskan, di Kota Bekasi justru sudah berdiri struktur kepengurusan aliran sesat Gafatar.
“Di Kota Bekasi, sejak tahun 2014 ada yang sudah diberikan mandat sebagai ketua DPD Gafatar, namanya Kashmir Nukman dan perna meminta audiensi dengan MUI Kota Bekasi, karena kita sudah tahu bahwa Gafatar itu hanya ganti nama dari Al Qiyadah Al Islamiyah, kita tidak berikan jawaban,” tuturnya.
Parahnya lagi, Gafatar justru tumbuh subur di Bekasi dan sudah berdiri di semua Kecamatan yang ada di 12 Kecamatan Kota Bekasi.
“Konon sudah ada di 12 kecamatan kepengurusan, jumlahnya seperti apa kita belum tahu persis,” ungkapnya.
Kita sudah melakukan rapat, hasilnya kita sampaikan ke Walikota, supaya Walikota jangan tenang-tenang saja, kemudian kita juga akan mengundang semua lembaga terkait baik Kapolres, Dandim, Kesbangpol, Kemenag dan kami dari MUI untuk menjelaskan tentang Gafatar
Oleh sebab itu, MUI Kota Bekasi merasa khawatir dengan maraknya aliran sesat Gafatar. Ia pun berencana untuk melaksanakan audiensi dengan Walikota Bekasi bersama Muspida terkait Gafatar.
“Kita sudah melakukan rapat, hasilnya kita sampaikan ke Walikota, supaya Walikota jangan tenang-tenang saja, kemudian kita juga akan mengundang semua lembaga terkait baik Kapolres, Dandim, Kesbangpol, Kemenag dan kami dari MUI untuk menjelaskan tentang Gafatar,” ujarnya.
Terakhir, MUI Kota Bekasi mengimbau kepada warga, khususnya Umat Islam untuk mewaspadai aliran sesat Gafatar.
“Kita imbau warga Bekasi jangan sampai terjadi seperti kasus di Yogyakarta dan tempat-tempat lainnya,” tutupnya. [AW]