LEIPZIG, (Panjimas.com) – Ribuan warga Jerman berpartisipasi dalam sebuah unjuk rasa pada hari Senin (11/01/2016) menentang kelompok anti-Islam LEGIDA di kota Leipzig, bagian timur Jerman.
Seperti dilansir oleh Marocco World News, ribuan pengunjuk rasa kemudian membentuk “Chain of Lights” (kumpulan massa berbaris menyalakan lilin) yang bahkan dilaporkan membentuk formasi hingga sepanjang beberapa kilometer.
Ribuan pengunjuk rasa itu berdiri menentang kampanye yang diselenggarakan oleh PEGIDA, sebuah kelompok lokal yang sangat xenophobic (sangat membenci orang atau asing, dalam hal ini anti-Islam). Kelompok PEGIDA juga mengklaim diri mereka sebagai kumpulan “Patriotik Eropa” yang sangat anti terhadap Islamisasi di Negeri Barat.
Baru-baru ketegangan meningkat di Jerman, yang disebabkan oleh serangan massa dan perampokan yang terjadi di Jerman pada Malam Tahun Baru, dimana kelompok anti-Islam berunjuk rasa di kota Leipzig, dan massa anti-Islam tersebut juga telah melampiaskan kemarahan mereka pada Kanselir Angela Merkel.
Para pengunjuk rasa Anti-Islam membawa poster-poster yang bertuliskan “Rapefugees not welcome – Stay away!” (“Kalian Pengungsi, Tidak diterima – Menjauhlah dari kami !”) dan “Integrate barbarity?” (“ kalian menyatupadukan kebiadaban!”) kemudian massa anti-Islam tersebut juga menyanyikan, “We are the people”, “Resistance!”, and “Deport them!”, (“Kami adalah orang-orang yang melawan”, “Buang mereka ke negeri asalnya!”)
Hari senin kemarin, ribuan warga Jerman membentuk sebuah koalisi pro-Islam yang luas dari berbagai macam kalangan baik serikat perdagangan, budaya, dan asosiasi-asosiasi serta beberapa kelompok dan kubu di Jerman dan menyerukan kampanye melawan dan menentang gerakan lokal xenophobic LEGIDA di kota Leipzig.
Sementara itu, kelompok pro-toleransi juga menyelenggarakan unjuk rasa membawa poster-poster yang bertuliskan “kami menyambut para pengungsi!” dan “kein mensch ist ilegal!” (“Tidak ada seorangpun yang ilegal”).
Media Cina, Xinhua News Agency, juga melaporkan bahwa terdapat sekitar 2900 orang yang ambil bagian dalam unjuk rasa damai memegang lilin dan membentuk garis berbaris hingga beberapa kilometer
Polisi-Polisi yang berada di lokasi untuk menghindari bentrokan antara 2 kelompok yang berlawanan tersebut. Sebuah video di media sosial menunjukkan banyak terjadi penangkapan saat kedua kelompok berunjuk rasa di Leipzig.
Sementara itu sebuah rekaman video yang diposting oleh seorang pengunjuk rasa menunjukkan kelompok neo-nazi yang merusak sebuah toko Kebab.
Pihak Kepolisian mengatakan sekitar 250 hooligan (massa fanatic) sayap kanan ekstrim telah melemparkan batu-batu dan membuat jendela-jendela took pecah di distrik biasanya merupakan basis mahasiswa berhaluan sayap kiri itu, kemudian polisi berhasil membubarkan mereka,” demikian menurut laporan seorang pejabat setempat. [IZ]