RIYADH, (Panjimas.com) – Sekelompok pria bertopeng melemparkan bom api ke kantor intelijen Arab Saudi di kota Qatif di bagian timur Arab Saudi, seperti dilansir MEMO.
Untuk diketahui, Qatif adalah daerah di Arab Saudi yang penduduknya mayoritas pengikut Syiah dan merupakan kampung asal pendeta sekte Syiah Nimr al-Nimr, yang 2 pekan lalu dieksekusi mati otoritas Saudi.
Diduga kuat aksi pengeboman kantor intelijen Saudi ini merupakan aksi balas dendam lanjutan para pengikut al-Nimr.
Seperti diberitakan Panjimas sebelumnya, aksi balas dendam terjadi setelah seorang pria Saudi ditembak mati dan seorang anak mengalami luka-luka pada hari Ahad malam (03/01/2016) ketika sekelompok orang bersenjata tak dikenal menembaki patroli polisi di bagian timur Arab Saudi, Provinsi Qatif yang didominasi oleh Syiah. Insiden ini terjadi 2 hari setelah pelaksanaan eksekusi ulama Syiah terkemuka itu, dan jelang 1 hari setelah Riyadh memutuskan hubungan diplomatik dengan Iran.
Lebih lanjut terkait aksi pengeboman kantor intelijen Saudi oleh sekelompok pria bertopeng, sebuah rekaman video yang diposting di media sosial menunjukkan beberapa pemuda bertopeng bergerak saat malam dan mereka tampak melemparkan bom-bom api ke arah dinding luar pelindung kantor intelijen Saudi di Qatif
Sebagian besar bom-bom api terlihat meledak di halaman bagian dalam kantor intelijen Saudi, dan membuat beberapa pohon disana terbakar.
Hingga kini, Keaslian rekaman video itu belum bisa dikonfirmasi.
Awalnya tidak jelas siapa yang berada di balik serangan itu. Namun, rekaman video itu berisi catatan kaki yang menunjukkan bahwa aksi pelemparan bom api dilakukan oleh para pemuda Syiah yang berusaha membalas eksekusi mati pendeta sekte Syiah Syiah Saudi, Nimr al-Nimr.
Sejak eksekusi mati al-Nimr pada hari Sabtu (02/01/2016), Provinsi Qatif dimana mayoritasnya penduduknya adalah Syiah, telah melakukan demonstrasi besar anti-pemerintah, tindakan sabotase, dan pembakaran properti-properti publik.
Seperti diketahui, al-Nimr, dihukum pada bulan Mei 2014 karena tindakan penghasutan, aktor pengacauan, demosntrasi protes, dan perampokan. [IZ]