JAKARTA, (Panjimas.com) – Pakar dan Peneliti Terorisme, Mustofa Nahrawardaya mengkritik keras kebrutalan Metro TV ketika menayangkan sebuah pemberitaan secara serampangan tanpa konfirmasi dengan mengatasnamakan sebuah ormas Islam yang difitnah sebagai salah satu jaringan teroris.
Pasalnya, Wahdah Islamiyah adalah ormas Islam yang difitnah sebagai salah satu jaringan teroris di Indonesia sudah banyak di kenal oleh umat Islam sebagai ormas Islam yang santun dan sopan dalam berdakwah serta senantiasa mampu menyesuaikan diri dengan masyarakat.
“Nama Wahdah Islamiyah dan Zaitun Rasmin itu tidak pernah saya temukan dalam daftar terorisme dan radikalisme yang ada di BNPT maupun di Kapolda Metro Jaya.” ujar Mustofa Nahrawardaya saat dihubungi Panjimas.com, Jum’at (8/1/2015).
Lebih lanjut, ia mengatakan, Dokumen-dokumen yang saya temukan bahkan sebaliknya, Zaitun Rasimin bersilaturahmi ke pak presiden. Jika yang bersangkutan itu di vonis sebagai teroris mana mungkin yang bersangkutan itu bisa bercengkrama, foto bareng, dan bercakap-cakap dengan presiden dan wakil presiden.
Maka, sudah sangat jelas tentang bukti-bukti ini. Sehingga, tidak mungkin bahwa ormas Islam Wahdah Islamiyah dan Ustadz Zaitun Rasimin adalah seorang teroris maupun lembaga teroris.
“Tidak ada satu pun catatan atau kecurigaan saya selaku peneliti terorisme dengan Wahdah Islamiyah dan Zaitun Rasmin. Dan tidak ada sama sekali nama teroris yang menyebut nama Wahdah Islamiah maupun nama Zaitun Rasmin.” tegas Mustofa.
Atas kecerobohan Metro TV, Mustofa Nahrawardaya menegaskan bahwa dirinya tidak percaya atas tuduhan sekaligus fitnah yang dilayangkan pihak Metro TV kepada ormas Islam Wahdah Islamiyah dan Ustadz Zaitun Rasmin.
“Saya tidak percaya, karena memang tidak ada catatannya. Jadi, Metro TV mengambil data yang salah ke Polda Metro Jaya.” tandasnya.