JAKARTA, (Panjimas.com) – Lebih dari 50 kaum muslimin merasa terpanggil untuk menyuarakan rintihan saudaranya di Suriah yang sudah setahun dibantai dan dizalimi oleh Rusia. Tergabung dalam Aliansi Merah Putih Peduli Suriah, kaum muslimin, pada Jum’at (08/01/2016) siang kemarin, melakukan aksi damai di depan Kantor Kedutaan Besar Rusia.
Di kawal oleh beberapa anggota kepolisian, Aliansi Merah Putih Peduli Suriah yang terdiri dari; Forum Indonesia Peduli Syam, Majelis Az-Zikra, Sinergi Foundation, Sapa Islam, Road 4 Peace, Auction4Humanity, Charity4Syria, Human Right Care for Palestine, Islampos Aid, Mahasiswa Pecinta Islam, Syam Organizer, KAMMI, Sahabat Al Aqsha, Sahabat Suriah, Muhammadiyah Disaster Management Centre (MDMC), World Human Care, Hilal Ahmar Society Indonesia, Tim Pengacara Muslim, alhamdulillah telah melakukan aksinya dengan damai hingga akhir acara.
Invasi Rusia di Suriah yang sudah banyak memakan korban jiwa tersebut dalam faktanya ternyata pihak Rusia tidak hanya memberantas populasi militan yang dianggap sebagai teroris, karena pada kenyataannya lebih dari 20.000 warga sipil telah terbunuh dalam invasi tersebut.
Syrian Observatory for Human Rights (SOHR) mencatat, 55.219 orang telah tewas akibat invasi Rusia di Suriah sejak 1 Januari sampai 31 Desember 2015.
“Siapa Rusia? Pembohong, pecundang, pengecut, pembunuh!” ujar Alwi al-Qorni perwakilan dari Auction4Humanity dalam orasinya di Kedubes Rusia, Jum’at (08/01/2015).
Rusia yang datang ke Suriah dengan dalih aksi kemanusiaan untuk memberantas militan yang dianggap sebagai teroris, ternyata hanyalah omong kosong belaka. Pada kenyataannya, mereka membantai kaum muslimin yang tak berdaya.
“Saya ingatkan kepada rakyat Indonesia! Rusia, Iran, Amerika datang ke Suriah tidak untuk menghilangkan terorisme. Mereka datang untuk membunuhi rakyat sipil, anak-anak kecil dan menzalimi wanita.” tegasnya.
Lebih lanjut, ia mengatakan, Rusia hanya omong kosong ingin membantu Suriah untuk menghilangkan terorisme.
Kegeraman Alwi al-Qorni ini tidak bersifat subjektif atas kebenciannya terhadap Rusia, tetapi hal ini ia ungkapkan berdasarkan fakta lapangan yang ia dapatkan.
Di akhir orasinya, Alwi pun memohon maaf kepada para pengguna jalan, karena separuh Jalan Rasuna Said di depan Kedubes Rusia di penuhi oleh kaum muslimin yang peduli dengan rakyat Suriah.