JAKARTA (Panjimas.com) – Koordinator Indonesian Crime Analyst Forum (ICAF), Mustofa B Nahrawardaya mengecam sikap Metro TV yang tidak profesional lantaran memfitnah Ormas Islam Wahdah Islamiyah dan Ketua Umumnya Dr (HC) Zaitun Rasmin, Lc, MA, terlibat jaringan terorisme.
Mustofa telah melakukan penelusuran dari mana data yang didapat Metro TV sehingga berani menuding Wahdah Islamiyah dan Ketua Umumnya terkait terorisme.
“Saya sudah cek ke BNPT tidak ada data tentang Wahdah Islamiyah, saya sudah cek ke Polda Metro Jaya juga tidak ada, saya juga cek ke Kapolri juga tidak ada. Saya mendengar ada salah seorang produser Metro TV yang telah mengatakan kepada teman saya seorang polisi yang menyatakan bahwa data itu dari Polda Metro Jaya, tetapi Polda Metro Jaya tidak ada. Menurut informasi yang saya terima Metro TV mendapatkan data yang sangat mentah,” kata Mustofa Nahrawardaya, usai konferensi pers Wahdah Islamiyah di RM Pulau Dua Komplek Taman Ria Senayan Jl Gatot Subroto, Jakarta Pusat, pada Senin (11/1/2016).
Sebagai media nasional, Metro TV begitu ceroboh dan telah melakukan kesalahan yang sangat fatal. Apalagi fitnah tersebut begitu keji, yakni terlibat dalam jaringan terorisme.
“Dia tidak klarifikasi, tidak cek and recek, tidak cover both side, tidak tabayun sama sekali,” tutur Anggota Majelis Pustaka dan Informasi PP Muhammadiyah tersebut.
Tak hanya itu, Mustofa menilai Metro TV begitu brutal menebar fitnah terhadap seorang tokoh Islam sekaligus pengurus MUI Pusat, Ustadz Zaitun Rasmin.
“Ini sesuatu yang sangat brutal menurut saya, karena berani memasukkan nama tokoh Islam pengurus MUI, memasukkan nama organisasi resmi yang terdaftar di Kebangpol tanpa klarifikasi sama sekali. Saya meneliti terorisme sejak tahun 2003, tidak pernah menemukan anggota Wahdah sekalipun, apalagi pengurusnya dalam keterlibatannya dalam terorisme,” tandasnya. [AW]