JAKARTA, (Panjimas.com) – Ormas Islam Wahdah Islamiyah (WI) yang difitnah sebagai salah satu Jaringan Teroris di Indonesia oleh pihak Metro Tv melalui pemberitaannya, akhirnya menyatakan sikap melalui website resminya wahdah.or.id, pada hari Selasa (6/1/2015).
Fitnah yang terus dilontarkan oleh pihak Metro Tv dengan pemberitaannya yang banyak menyudutkan umat Islam nampaknya belum berakhir. Mulai dari lembaga Rohis yang dituduh sebagai cikal bakal teroris, Masjid yang difitnah sebagai sarang teroris, sampai yang belum lama ini sebuah lembaga ternama di Indonesia, yaitu ormas Islam Wahdah Islamiyah dituding sebagai jaringan teroris di Indonesia.
Ormas Islam Wahdah Islamiyah (WI) akhirnya menyatakan sikap resmi atas tuduhan yang diberitan Metro Tv kepada ormas Islam yang berpusat di Makassar tersebut. Seperti diberitakan berbagai media online, pada ahad sore (03/01) dalam acara New Story Insight (NSI) Metro menyebut WI sebagai salah satu jaringan teroris di Indonesia.
Seperti dilansir wardah.or.id, Wahdah akan menempuh upaya hukum dengan melaporkan Metro Kepada KPI dan Dewan Pers. Hal itu disampaikan Ketua Umum WI, Ustad Muhammad Zaitun Rasmin di Jakarta pada Selasa (05/01).
Meskipun demikian sejak awal pengurus dan kader memilih tidak merespon berita tersebut secara reaktif dan emosional. Mereka mematuhi arahan dan taujih pimpinan untuk merespon secara santun dan tidak reaktif. “Kita sudah sering mendapatkan pemberitaan seperti ini, oleh karena itu saya berharap ikhwan/akhwat tetap bekerja dan berdakwah sesuai program kerja yang ada serta bertawakkal kepada Allah dalam setiap kerja da’wah kita”, himbau Ketua Dewan Syari’ah WI, Ustad Rahmat Abdurrahman melalui pesan Whatsapp kepada para pengurus dan kader.
“Saya juga menghimbau untuk tetap santun di dalam berekspresi , misal tidak memplesetkan nama orang atau institusi (Metro Tv, bukan Metro Tipu)”, lanjut ketua Majelis Wilayah Majelis Intelektual & Ulama Muda Indonesia (MIUMI) Sulawesi Selatan ini. “Kita ini da’i, diharapkan agar dapat bersikap simpatik buat menyebarkan Islam “, pungkasnya.
Senada dengan Ustad Rahmat, Wakil Ketua Umum WI Ustad Muhammad Ikhwan Jalil menghimbau para kader untuk tetap tenang dan tidak reaktif. “Tampilkan akhlaqul karimah, hindari penggunaan istilah-istilah yang diplesetkan, walaupun mereka berlaku dzalim kepada kita”, kata ustad yang juga pengurus Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sulsel ini. “Tetap laksanakan tugas dan tanggung jawab da’wah kita sebagaimana biasa”, pungkasnya. [SYM]