JAKARTA, (Panjimas.com) – Atraksi menari di HUT Kemenag yang ke-70 di Kanwil Kemenag DKI Jakarta pada 2 Januari kemarin disoal. Salah satu penyebabnya adalah tarian yang dilakukan di atas sajadah karpet salat.
Dilansir detik. Ketua Komisi Dakwah MUI Pusat Cholil Nafis yang mengunggah foto itu di akun twitternya @chililnafis. Dia meminta klarifikasi atas foto itu yang dinilainya tidak pantas. Karpet salat dijadikan alas menari.
“Saya dapat foto itu dari grup,” jelas Cholil, Senin (4/1/2016).
Dia pun segera melaporkan soal foto ini ke Menag Lukman Hakim lewat media sosial. Menag Lukman segera merespons soal foto itu dan meminta maaf.
“Ya,saya tlh mengklarifikasi dan menegurnya. Selaku Menag, saya mohon maaf se-besar2nya atas kekhilafan tsb,” kicau Menag dalam akun twitternya @lukmansaifuddin.
Beredarnya foto ini memang sempat menjadi perbincangan. Kritik juga mengalir. Untunglah Menag Lukman segera merespons dengan melakukan pengecekan dan meminta maaf.
“Saya mengapresiasi Menag yang sudah mengklarifikasi dan meminta maaf,” tegas Cholil Nafis.
Sementara itu ditempat terpisah. Kakanwil Kemenag DKI Abdurrahman meminta maaf atas insiden menari dengan alas sajadah. Dia menjelaskan hal ikhwal bagaimana bisa memakai alas itu.
“Pertama kita mohon maaf pada umat Islam, bahwa kejadian itu di luar kesengajaan tidak ada maksud kita untuk menjadikan sejadah alas untuk menari,” jelas Abdurrahman di kantornya di Jl DI Panjaitan, Jakarta, Senin (4/1/2016).
“Sebelumnya memang sejadah itu dipergunakan oleh anak-anak Madrasah Aliyah untuk menari saman sebanyak 175 orang,” jelasnya.[RN]