NEW YORK, (Panjimas.com) – Setidaknya 11.118 warga Irak, sebagian besar adalah warga sipil, tewas dalam kekerasan di seluruh negeri itu selama tahun 2015, demikian menurut UN Assistance Mission for Iraq (UNAMI), Misi Bantuan PBB untuk Irak, dilansir oleh Middle East Monitor.
Menurut UNAMI, kota Baghdad merupakan tempat sebagian besar kekerasan terjadi, termasuk ledakan dan bentrokan, sementara ISIL (Islamic State of Iraq and Levant) mengaku bertanggung jawab atas sebagian besar serangan.
Sementara itu, Maitham al-Ghazzi, seorang anggota Komisaris Tinggi Parlemen Irak untuk Hak Asasi Manusia, mengatakan situasi sekarang menuntut kami untuk lebih meningkatkan kerjasama internasional untuk memerangi terorisme.
Pasukan keamanan Irak, yang didukung oleh koalisi pimpinan AS dan internasional, al-Hashd al-Shaabi, serta pasukan Peshmerga Kurdi dan pejuang Sunni, telah bertempur melawan ISIL (Islamic State of Iraq and Levant) selama lebih dari 1 tahun di Irak bagian utara dan barat. [IZ]