SEMARANG, (Panjimas.com) – Beredarnya puluhan ribu terompet yang sebagian berbahan sampul Al qur’an membuat geram umat Islam. Saat ini sebagian terompet yang belum terjual telah ditarik dari peredaran. Hasilnya, di kota batang sebanyak 110 terompet berhasil ditarik dari peredaran, di kabupaten Pekalongan sebanyak 319 terompet, kota Pekalongan sebanyak 235 terompet, kabupaten Kendal sebanyak 145 terompet. Serta 2300 terompet berhasil diamankan di Polrestabes Semarang.
Bagaimana kronologis beredarnya terompet tersebut? Berikut penjelasan Basuki Rahmat selaku kepala cabang alfamart Semarang wilayah barat saat beraudiensi dengan anggota Jamaah Ansharusy Syariah Mudiriyah Semarang dan Front Pembela Islam (FPI) Jawa Tengah di ruang Kasat Intel Polrestabes Semarang. Selasa, (29/12/2015).
“Pada saat terompet itu mau kita jual, kita terlebih dahulu melihat samplenya. Bentuknya seperti apa, kemasannya rusak atau tidak, namun tidak sampai membuka kemasan. Harga deal, kita pesan antara 13 ribu sampai 14 ribu. Dari sample yang diberikan, kita setuju dengan kondisi seperti itu.” Ujar Basuki Rahmat
Terompet datang pada tanggal 4 desember 2015. Kami pilih saudara Hana sebagai supplier karena tahun kemarin juga sudah pernah supply ke kami dan tahun kemarin ga ada masalah. Singkat cerita, barang sudah berada di toko. Pada hari Ahad (27/12) ada informasi di toko, ada seseorang komplain di toko masalah terompet.
“Begitu terompet dibuka kemasan yang pertama ada sampul berlafalkan Al Qur’anulkarim. Saya dapat info itu, saya perintahkan untuk tarik semuanya. Jangan dijual, dicek dahulu dari supliernya. “ tuturnya.
Dari audiensi Selasa (29/12) siang juga diketahui, bahwasanya pihak minimarket ini memesan ke supplier terompet yang bernama Hana. Kemudian Hana meneruskan ke Kasman yang berdomisili di wonogiri. Lalu Kasman meneruskan ke Sutarjo.[RN]