YOGYAKARTA, (Panjimas.com) – Empat belas mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta yang hadir dalam misa Natal di GKJ Margoyudan, Solo, pada 25 Desember lalu adalah inisiatif individu.
Demikian ditegaskan oleh Wakil Dekan III (Bagian Kemahasiswaan) Fakultas Ushuludin, Ustadzi Hamzah, saat dimintai keterangan Panjimas.com di ruang kerjanya, Senin (28/12/2015). “Itu inisiatif individu,” katanya.
Keempat belas mahasiswa tersebut adalah mahasiswa Pasca Sarjana, Program Studi Agama dan Resolusi Konflik. Mereka datang ke gereja dalam rangka penelitian pada mata kuliah Studi Perbandingan Teks Kitab Suci Islam dan Kristen.
“Mungkin saja untuk memahami materi tak cukup hanya di kelas, dan harus turun ke lapangan,” ujarnya . Ustadzi menambahkan, “Dalam konteks riset, caranya bermacam-macam. Kalo harus tidaknya masuk gereja, lebih jelasnya kita tunggu saja pada pernyataan resminya. Sebenarnya saat ini sudah ada pernyataan tersebut, bisa dilihat di website UIN, tapi ini sifatnya belum resmi. Kalo yang resmi nanti ada capnya,” terang Ustadzi kepada Panjimas.com saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (28/12/2015).
Saat ditanya kapan pernyataan resmi itu dirilis, dirinya belum berani memastikan. “Harapannya lebih cepat (dari sepekan, Red.) lebih baik. Saat ini di Prodi sudah selesai. Kan nanti prosesnya dari Prodi baru ke Fakultas. Ya, ini masih dalam proses,” imbuhnya. [IB]
Disinggung soal dosen yang beragama Kristen, Ustadzi menjelaskan, “Dalam Pasca, biasanya memang team teaching. Jadi dalam mata kuliah itu tak hanya diampu satu dosen. Bisa dua atau lebih. Dan untuk mata kuliah ini, dosennya memang yang satu Kristen (Pendeta Wahyu Nugroho), dan pasangannya Pak Ahmad Baidowi, dari Jurusan Ilmu Al-Qur’an.”
Menanggapi soal pemberitaan bahwa di antara 14 mahasiswa itu ada yang ikut berdoa, Ustadzi belum percaya benar tidaknya. Dia hanya berkomentar sambil tersenyum, “Namanya media kan punya sudut pandang masing-masing. Satu dan lainnya bisa beda-beda beritanya.” [IB]