DAMASKUS, (Panjimas.com) – Gugurnya Zahran Alloush, Komandan senior Jaisyul Islam, berusia 44 tahun, meninggalkan luka mendalam bagi pihak oposisi. Zahran Alloush adalah seorang Pemimpin tinggi oposisi Suriah dan Kepala kelompok pejuang paling kuat di pinggiran timur Damaskus, dilaporkan gugur dalam serangan udara yang menargetkan markas Jaisyul Islam dari daerah pinggiran kota pedesaan timur yang dikenal sebagai al Ghouta, demikian menurut sumber pihak oposisi dan tentara Suriah, hari Jumat (25/12/2015), dilansir oleh Reuters
Sumber pihak oposisi mengatakan bahwa dalam serangan pesawat tempur Rusia menembakkan sedikitnya 10 rudal pada markas rahasia kelompok (Jaisyul Islam) , yang merupakan faksi mujahidin terbesar di daerah itu dan memiliki sekitar 15.000 sampai 20.000 mujahid, demikian menurut sumber intelijen Barat.
“Kesyahidan Alloush harus menjadi titik balik dalam sejarah revolusi dan kelompok pemberontak harus menyadari bahwa mereka menghadapi perang pemusnahan dan pencabutan oleh (Presiden Rusia Vladimir) rezim Putin,” kata Labib al Nahhas, tokoh senior di kelompok oposisi, Ahrar al-Sham .
Jabhat Nusra dan Ahrar al-Sham, merupakan kelompok pejuang Suriah yang langsung merilis pernyataan belasungkawa terkait gugurnya Zahran Alloush. Dikutip kiblat.
Baik Ahrar al-Sham maupun Jabhat Nusra memulai pernyataannya dengan mengutip Al Quran surat At-Taubah ayat 111. “Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mukmin diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka. Mereka berperang pada jalan Allah; lalu mereka membunuh atau terbunuh. (Itu telah menjadi) janji ang benar dari Allah di dalam Taurat, Injil dan Al Quran. Dan siapakah yang lebih menepati janjinya (selain) daripada Allah? Maka bergembiralah dengan jual beli yang telah kamu lakukan itu, dan itulah kemenangan yang besar.”
“Telah syahid salah seorang pejuang Ahlu Syam, Asy Syaikh Al Mujahid Muhammad Zahran bin Abdullah Allousy dalam pengabdiannya untuk berjihad di bumi Syam -Nahsabuhu Wa Allahu Hasibahu-. Allah telah mengambil beliau sebagai seorang yang gugur di jalan-Nya, di Ghoutah pada Jumat. Kami Berdoa kepada Allah, Semoga semua itu menjadi pertanda kemuliaan dirinya,” demikian pernyataan pimpinan umum Ahrar Syam yang rilis pada Jumat (25/12).
“Telah Syahid Syaikhul Mujahid Zahran Alloush -Nahsabuhu Wa Allahu Hasibahu- Setelah sekian lama berjuang, akhirnya beliau gugur dalam perjuangan dan perniagaan di perbatasan Damaskus. Beliau berperang melawan orang-orang Nushairiyah dan Rafidhoh hingga akhirnya bertemu dengan Sang Ilahi Rabbi,” ujar media resmi Jabhah Nusrah, Manaratul Baidha pada Sabtu, (26/12).
Harakah Ahrar Syam Al Islamiyah turut berbela sungkawa kepada Ahlus Syam pada umumnya dan kepada seluruh keluarga besar mujahidin Jaisyul Islam terkhususnya.
“Kami mengucapkan selamat kepada keluarga besar mendiang Asy Syaikh Al Karim Abdullah Allousy atas syahidnya putra beliau. Kami berdoa kepada Sang Pelindung- Allah Subahanahu wa Taala agar menjaga selalu kepemimpinan Jaisyul Islam dan para prajuritnya yang senangtiasa menjaga bumi Syam hingga jatuhnya para Thogut dan para pembangkang. Sesungguhnya Semua milik Alloh SWT dan akan kembali pada-Nya,” tutupnya.
Dalam rilisnya, Jabhah Nusrah mengungkapkan belasungkawa untuk keluarga yang ditinggalkan, keluarga besar mujahidin Jaisyul Islam khususnya dan seluruh mujahidin di seluruh dunia pada umumnya.
“Kami berdoa kepada Allah SWT agar memberikan pertolongan kepada Komandan Jaisyul Islam yang baru, Abu Hammam (A’shim Al-Buwaidhani), semoga Allah mengilhaminya dengan kebenaran dan kemuliana. Serta menjadikanya kunci pembuka kebenaran dan menutup segala keburukan,” pungkasnya. [IZ]