RIYADH, (Panjimas.com) – Arab Saudi mengutuk pelanggaran gencatan senjata oleh pemberontak syiah Houthi Yaman dan mengatakan tindakan ini tidak sejalan dengan upaya untuk menemukan solusi damai untuk konflik Yaman pada Hari Selasa (22/12/2015) lalu, dilansir oleh Middle East Monitor.
Pernyataan resmi itu dibuat selama pertemuan Kabinet Saudi yang dipimpin oleh Raja Salman Bin Abdulaziz kemarin malam di Riyadh, mengutip Saudi Press Agency (SPA).
Pernyataan kecaman datang beberapa jam setelah militer Arab Saudi mencegat sebuah rudal yang ditembakkan oleh pemberontak syiah Houthi ke arah kota Jizan, bagian selatan wilayah Kerajaan Saudi.
Selama 2 hari terakhir, pemberontak Syiah Houthi telah meningkatkan jumlah rudal balistik yang diluncurkan ke arah Saudi dan markas pasukan yang setia kepada Presiden Yaman Abd Rabbuh Mansur Al-Hadi di Marib, sebelah timur dari Yaman, namun sistem pertahanan aliansi militer Arab berhasil mencegat mayoritas serangan rudal Houthi.
PBB telah melakukan mediasi dan konsultasi antara pemberontak syiah Houthi Yaman dan pihak pemerintah yang berakhir tanpa solusi pada hari Ahad (20/12/2015). Kedua belah pihak setuju untuk memperbaharui pembicaraan damai di pertengahan Januari mendatang. [IZ]