GAZA, (Panjimas.com) – Setidaknya 43.642 orang di Jalur Gaza hidup dengan menyandang cacat, jumlah itu sekitar 2,4 persen dari populasi Gaza, demikian menurut sebuah laporan yang dikeluarkan oleh Palestinian Medical Relief Society dan National Society for Rehabilitation yang diungkapkan hari Selasa lalu (22/12/2015), dilansir oleh Middle East Monitor.
Anggota Dewan National Society for Rehabilitation dan Direktur Palestinian Medical Relief Society, Dr. Aed Yaghi, mengatakan, “Masalah terkait disabilitas (kecacatan) adalah salah satu isu kemanusiaan penting yang menempati ruang besar yang menarik semua komunitas, di mana masalah ini mempengaruhi proporsi signifikan dari total populasi angka World Health Organization (WHO) tahun 2015 menunjukkan bahwa mereka yang menyandang cacat mewakili 15 persen dari populasi dunia, yang berarti bahwa ada lebih dari 1 miliar orang penyandang cacat di dunia “.
Dr. Aed Yaghi memperkirakan bahwa jumlah sebenarnya dari mereka yang menyandang cacat jauh lebih besar dari laporan yang ada, hal itu menunjukkan bahwa angka-angka dari Palestinian Medical Relief Society dan National Society for Rehabilitation berdasarkan temuan mereka adalah yang paling akurat namun perhitungan itu masih belum lengkap .
Dia menekankan tentang perlunya lembaga rehabilitasi di Jalur Gaza untuk mengambil keuntungan dari laporan itu dan mengembangkan persepsi yang komprehensif dari realitas hidup para penyandang cacat di Gaza, sebagai orang-orang yang sekarang sedang membutuhkan layanan rehabilitasi karena mayoritas dari mereka berada dalam kemiskinan ataupun telah memiliki pendapatan yang terbatas dan perlu diberdayakan.
Angka-angka ini mengacu hanya pada penyandang cacat yang terdaftar dalam lembaga Palestinian Medical Relief Society dan National Society for Rehabilitation. [IZ]