TOJO UNA-UNA, (Panjimas.com) – Meski hujan turun, namun Tabligh Akbar dengan tema Tetap Sekolah di Musim Dingin yang diadakan di Masjid Jami’ At Taqwa Ampana, Kab. Tojo Una-una Sulawesi Tengah pukul 19.30 WITA berjalan lancar. Bahkan ketua MUI Tojo una-una Taufik Daeng Masiki, S. Ag yang juga menjabat sebagai Komda Al Khaerat Tojo Una-Una menyambut baik dengan kegiatan tersebut dan berterima kasih kepada panitia yang telah mengadakan kegiatan untuk kedua kalinya di Ampana.
Di hadapan tidak kurang dari 200 peserta, Ust. Arichan Najmudin, Relawan Kemanusiaan Syam Organizer untuk Suriah tim ke 6, menjelaskan tentang keutamaan bumi Syam.
“Jadi, ketika kita berbicara tentang suriah dan palestina maka kita sedang berbicara tentang negeri yang diberkahi oleh Allah Subhanahu wataala. Yang mana pada saat ini Allah Subhanahu wataala hendak menguji hamba – hambanya , baik hamba yang berada di bumi syam atau hamba – hambanya yang berada di luar negeri syam. Allah Subhanahu wataala ingin melihat seperti apa keimanan hamba- hambanya”, jelasnya. Ahad (20/12/2015) melalui release yang dikirimkan ke panjimas.com.
Menanggapi pertanyaan mengapa jauh-jauh membantu Suriah sementara di Indonesia sendiri banyak yang membutuhkan, beliau menjelaskan bahwa ada beberapa sebab,pertama karena apa yang terjadi di Suriah sekarang itu adalah peperangan antara al haq dan al bathil, kedua mereka adalah muslim dimana seorang muslim mempunyai ikatan persaudaraan yang kuat sebagaimana digambarkan oleh Rosulullah bagaikan satu jasad, kalau satu anggota badanya terluka maka seluruh badanya akan turut merasakannya. Sedangkan yang ketiga karena mereka berjuang untuk Allah .
Lebih lanjut Ust. Arichan yang akrab disebut Ust. Aan ini menjelaskan tentang kondisi para pengungsi yang sangat memprihatinkan. Tempat pengungsian mereka pun seringya tak layak, hanya tenda dengan fasilitas terbatas. Dalam menghadapi musim dingin yang ganas mereka butuh selimut , butuh jaket tebal, butuh sepatu boot, penghangat dan alat untuk belajar.
Yang unik dari rangkaian kegiatan Tabligh ini adalah pada pagi harinya untuk mensosialisasikan kegiatan yang akan dilaksanakan pagi malam harinya, panitia mengadakan longmarch sejauh 10 km dimulai dari kampung Molotong.
Selain sebagai sarana sosialisasi kegiatan malam harinya, longmarch ini juga digunakan sebagai sarana penggalangan dana. Longmarch tersebut diikuti juga oleh ormas dan elemen umat Islam yang ada di Ampana dan setiap ormas atau elemen tersebut membawa bendera dan atribut masing-masing.