DAMASKUS, (Panjimas.com) – Samir Kantar, anggota terkemuka Syiah Hizbullah, dilaporkan tewas dalam apa yang kelompok itu sebut serangan udara Israel di Damaskus, demikian menurut Hizbullah, dilansir oleh Al Jazeera News.
Samir Kantar adalah perwira tinggi dari gerakan Syiah Lebanon Hizbullah, yang sebelumnya telah menghabiskan bertahun-tahun di penjara Israel, dilaporkan telah tewas bersama 8 orang lainnya dalam serangan di sebuah gedung di kawasan Jaramana di ibukota Damaskus pada hari Minggu pagi, menurut laporan al-Manar TV, saluran resmi Hizbullah.
“Pesawat musuh Zionis membom gedung tempat tinggal Samir Kantar di Jaramana,” kata Hizbullah dalam sebuah pernyataan.
Saluran Televisi pemerintah Suriah, mengutip sumber-sumber resmi, mengatakan Samir Kantar tewas dalam “serangan teror”, tanpa member rincian siapa yang berada di balik serangan itu.
Saudara laki-laki Samir Kantar, Bassam telah mengkonfirmasi kematian saudaranya itu melalui akunnya di media sosial.
“Dengan bangga, kami meratapi kesyahidan Komandan Samir Kantar. Kami mendapat kehormatan menjadi bagian di antara keluarga para syuhada setelah keluarga kami menjadi tahanan selama 30 tahun lamanya,” demikian twit Bassam Kantar melalui akun Twitter-nya.
Sementara itu mengutip media Israel, Hareetz, pemerintah Israel melalui Menteri Energi Yuval Steinitz mengatakan Israel tidak bertanggung jawab atas pembunuhan itu.
Menteri Energi Yuval Steinitz menolak untuk menanggapi laporan pada hari Ahad pagi itu tetapi mengatakan ia tidak akan menyesal jika mereka ternyata benar. “Kuntar adalah orang jahat,” katanya sebelum Rapat Kabinet. “Mungkin Intelijen Finlandia sedang bekerja di sini, dan melakukan pekerjaan yang baik.”
Kabinet Keamanan Israel diperkirakan akan mengadakan pertemuan pada hari Ahad sore. Seorang pejabat senior di Yerusalem mengatakan bahwa pertemuan itu ditetapkan sebelum pembunuhan itu.
Kuntar menghabiskan hampir tiga dekade (30 tahun) di penjara Israel sejak tahun 1979 karena melaksanakan salah satu serangan paling terkenal dalam sejarah Israel. Ia dibebaskan pada tahun 2008 dalam pertukaran dengan 2 jasad tentara Israel yang ditangkap oleh Hizbullah pada tahun 2006, yang mana penangkapan itu telah memicu perang selama 34 hari antara Israel dan Hizbullah. Pembebasan Kantar sangat kontroversial di Israel, di mana ia diyakini merupakan pelaku salah satu serangan paling mengerikan dalam sejarah Israel.
Kantar, yang telah mendapatkan gelar terlama tahanan Arab di Israel, adalah seorang remaja berusia 16 tahun ketika ia dan 3 anggota lainnya dari Front Pembebasan Palestina (Palestina Liberation Front) menyusup ke desa Israel Nahariya melalui laut dari Lebanon.
Dia dijatuhi hukuman atas 5 kali umurnya saat itu ditambah 47 tahun karena membunuh Danny Haran, putrinya yang berusia 4 tahun, Einat, dan seorang polisi Israel. Sementara, menurut media Israel Hareetz, Kantar dijatuhi hukuman 3 kali umurnya (48 tahun). Saat kejadian itu terjadi Smadar Haran, Ibu dari gadis itu, bersembunyi di dalam rumah mereka dan menyembunyikan anak perempuan lainnya yang masih berusia 2 tahun.
Istri Haran ini, Smadar, sengaja mencekik putri 2 tahun mereka, Yael, hingga mati ketika mencoba untuk menenangkan tangisan putrinya, yang dapat mengungkap tempat persembunyian mereka
Samir Kantar selalu membantah membunuh gadis atau ayahnya itu, dan mengatakan mereka terbunuh dalam baku tembak
Israel telah melepas Kantar pada tahun 2008 sebagai bagian dari pertukaran tawanan dengan Hizbullah, setelah itu ia menerima sambutan gelar pahlawan setibanya di Beirut.
Dalam wawancara dengan Al Jazeera pada bulan Juli tahun 2008, Kantar menyatakan bahwa operasinya dimana ia dihukum karena memiliki “target warga sipil dan militer”.
“Tidak ada target sipil – itu adalah ‘sipil’ dalam tanda kutip,” kata Kantar, menambahkan: “Kaum Zionis sendiri mendefinisikan warga Israel sebagai seorang prajurit yang sedang cuti selama 11 bulan setiap tahunnya.”
Bersama dengan 4 tahanan Lebanon lainnya yang dibebaskan, ia diterima secara resmi oleh Presiden Lebanon Michel Suleiman dan berbagai pejabat tinggi Lebanon lainnya.
Saat itu, Syiah Hizbullah telah mengatur perayaan publik di Dahieh, pinggiran selatan Beirut, di mana Pemimpin gerakan, Hassan Nasrallah memberikan pidato menyambut Kantar.
Hal ini secara luas dipercaya bahwa sejak itu ia telah menjadi Komandan tinggi dalam pasukan Syiah Hezbollah.
Kantar berasal dari sekte Druze dan diyakini merekrut warga Druze Suriah untuk membentuk kelompok paramiliter, Angkatan Pertahanan Nasional di selatan Suriah, yang mendukung rezim Bashar al-Assad.
Kantar kemudian dikenal sebagai Pemimpin milisi yang berbasis di Hader dan loyalis kepada rezim al-Assad.
Syiah Hezbollah lakukan Serangan Roket Balasan ke bagian Utara Israel
2 roket jenis Katyusha telah ditembakkan dari Lebanon selatan ke wilayah Israel pada hari Minggu, kata seorang sumber keamanan Lebanon, sementara pihak militer Israel mengatakan roket telah menghantam bagian utara Israel, dilansir oleh IINA.
“Dua roket jenis Katyusha ditembakkan dari sebuah desa Lebanon 5 kilometer (3 mil) dari perbatasan dengan Israel,” kata seorang sumber keamanan Lebanon.
Sebuah pernyataan dari militer Israel menyatakan bahwa 3 roket ditembakkan.
“Sirene terdengar di Israel utara, Laporan awal menunjukkan 3 roket menghantam Israel utara. Pasukan mencari daerah itu, “katanya. Di seberang perbatasan yang dijaga ketat oleh militer, tentara Pasukan Sementara PBB di Lebanon (UNIFIL) dan tentara Libanon sedang mencari titik tembakan, kata sumber keamanan Lebanon.
Mengikuti kematian Samir Kantar, Roket api ditembakkan dari jantung Hizbullah dari Lebanon selatan,
Samir Kantar dianggap berjasa besar karena Komandan Hizbullah ini berjuang bersama pasukan Bashar al-Assad melawan para mujahidin Suriah yang telah berjuang untuk mengusir Assad selama hampir 5 tahun, sejak 2011. [IZ]