SANA’A (Panjimas.com) – Hari Jumat (18/12/2015), Pasukan Yaman Pro Presiden Abd-Rabbu Mansour Hadi merebut ibukota Governorat Al Jawf setelah pemberontak Syiah Houthi melarikan diri dari kota tersebut, kata seorang sumber keamanan, dilansir oleh Al Arabiya News Channel.
Pasukan Yaman yang didukung oleh pejuang perlawanan rakyat maju ke kota Al Hazm sebagai pembalasan atas “pelanggaran oleh Syiah Houthi” dalam beberapa jam terakhir di hari Jumat lalu.
Secara terpisah, 2 rudal balistik ditembakkan dari Yaman ke wilayah Arab Saudi. 1 rudal balistik dapat dicegat oleh koalisi Arab sementara yang lain mendarat di daerah gurun bagian timur kota Najran, demikian menurut Saudi Press Agency.
Seperti dibberitakan sebelumnya, bahwa pemberotak Syiah Houthi telah mencoba untuk masuk ke wilayah Kerajaan Arab Saudi sejak aliansi yang dipimpin oleh Saudi mengintervensi (turut campur) dalam perang sipil Yaman bulan Maret lalu. Koalisi militer Arab yang dipimpin oleh Saudi, [terdiri dari Koalisi 10 negara yakni Arab Saudi, Kuwait, Uni Emirat Arab, Qatar, Bahrain, Yordania, Mesir, Maroko, Sudan, dan Pakistan] di Yaman mencoba untuk mengusir kelompok sekutu Syiah Iran itu dan mengembalikan kekuasaan Presiden Yaman Abd-Rabbu Mansour Hadi yang saat ini diasingkan.
Perkembangan yang terjadi di Yaman berhubungan secara pararel dengan pembicaraan damai yang saat ini sedang berlangsung dimediasi PBB di Jenewa, Swiss.
Kepala Utusan pemberontak Syiah Houthi yang melakukan proses negosiasi membantah bahwa delegasinya telah menarik diri dari pembicaraan damai itu, ia juga menambahkan bahwa surat protes telah diajukan ke PBB pada pelanggaran yang dilakukan selama konflik berlangsung . Dilaporkan sebelumnya bahwa perwakilan delegasi Syiah Houthi tidak hadir dengan alasan “perkembangan di medan pertempuran darat.”
Pemberontak Syiah Houthi juga menuduh utusan PBB “bersekongkol” melawan milisi Houthi, dilaporkan oleh Al Arabiya
PBB mengatakan bahwa setidaknya 5.700 orang, hampir 1/2 dari mereka adalah warga sipil, telah tewas sejak aliansi militer yang dipimpin Saudi melancarkan serangan udara sejak Maret lalu melawan Syiah Houthi dan sekutu-sekutu mereka.
Pendukung Presiden Hadi, yang didukung oleh pasukan darat dari koalisi militer yang dipimpin Saudi, telah mengusir pemberontak Houthi dari selatan kota pelabuhan Aden dan daerah-daerah lain di Yaman Selatan, serta Marib di timur ibukota Sana’a.
Tetapi pemberontak Houthi tetap masih mengendalikan ibukota dan banyak bagian utara wilayah Yaman. [IZ]