YOGYAKARTA, (Panjimas.com) – Indonesia negara yang berbinneka. Beragam suku, bahasa, pun ada enam agama yang disahkan oleh pemerintah. Bangsa Indonesia hidup bersama dan berinteraksi satu sama lain.
Dan pada bulan Desember, selalu saja ada hal yang menjadi persoalan dan perlu diperbincangkan. Adalah perayaan Natal di negara yang berpenduduk mayoritas Muslim ini. Masalah yang timbul adalah bagaimana seharusnya seorang Muslim bersikap terkait dengan Natal.
Pro-kontra boleh tidaknya Muslim menghadiri perayaan Natal masih terjadi. Ketua Mualaf Center Yogyakarta, Hasan Lubis, ketika ditemui panjimas.com, Rabu (16/12/2015), mengatakan, bahwa saudara-saudara kita yang hadir dalam acara Natal biasanya beralasan kebinnekaan. Padahal menurutnya, menjadi bangsa yang berbineka itu bukan berarti harus ikut serta dalam acara keagamaan agama lain.
“Kita harus berbuat baik kepada orang lain dan harus menjaga kerukunan. Dan yang harus digaris-bawahi, kerukunan di sini adalah kerukunan umat beragama, bukan kerukunan agama. Harus bisa membedakan. Orang Islam bisa rukun dengan orang Kristen, tapi Islam tidak bisa rukun dengan Kristen. Karena ajaran pokok dua agama ini jelas bertentangan,” papar Hasan.
Hasan mencontohkan bahwa senyum saja sudah menjadi wujud berbuat baik. Membantu orang Kristen yang membutuhkan itu baik. Tapi kalau mengikuti ibadahnya, namanya bukan lagi kebaikan, tapi mencampuradukan perkara haq dengan yang batil.
“Kalau dalam urusan agama namanya bukan kerukunan, tapi mencampuradukkan antara haq dan batil,” jelasnya.
Secara terpisah, Ketua Majlis Ulama Indonesia (MUI) DIY, yang juga Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) DIY, KH. Thoha Abdurrahman, menasihatkan bahwa sebagai muslim jangan pernah melakukan ibadah agama lain. Namun hendaknya berbuat baik kepada mereka dengan mendoakan agar mereka mendapat hidayah.
“Kalo diajak berdoa dengan caranya ya jangan mau. Tapi berbuat baiklah kepada mereka dengan mendoakan agar mereka mendapat hidayah. Mendoakan mereka itu kan baik. Kalo saya diminta berdoa dalam sebuah acara, ya itu doa saya,” terangnya kepada saat ditemui di rumahnya Rabu (16/12/2015). [IB]