RIYADH (Panjimas) – Kepala Pusat Politik dan Kajian Strategis Timur Tengah, seorang purnawirawan Jenderal Saudi bernama Anwar Majed Eshqi, mengatakan bahwa Aliansi Islam [Islamic Alliance] yang baru terbentuk tidak akan menargetkan Ikhwanul Muslimin, dilansir oleh Middle East Monitor
Saat berbicara kepada Gulf Online news agency, Eshqi mengatakan bahwa gerakan ini tidak penuh dengan para teroris. “Teroris adalah mereka yang membunuh orang dan menghancurkan properti untuk mencapai tujuan politik,” jelasnya.
Namun, ia mengesampingkan perubahan kebijakan oleh Arab Saudi, termasuk terkait masuknya Ikhwanul Muslimin dalam daftar kategori kelompok “teroris” tahun lalu.
Eshqi, yang diketahui dekat dengan lingkaran para penentu keputusan di Riyadh, menjelaskan bahwa aliansi baru itu akan mendukung Negara anggotanya secara militer dan finansial jika mereka menjadi target serangan teroris.
Dia mengharapkan bahwa blok [Islamic Alliance] itu akan mengadopsi daftar terorisme yang dikeluarkan oleh PBB dan versi yang akan dikeluarkan segera oleh pemerintah Yordania.
Seperti diketahui, pemerintah Arab Saudi memasukkan ISIS, Jabhat Al-Nusra dan Ikhwanul Muslimin, bersama dengan kelompok-kelompok lainnya, dalam daftar kelompok teroris pada bulan Maret tahun lalu.
Pada saat itu, Kementerian Dalam Negeri Saudi mengatakan bahwa daftar itu disusun setelah berkonsultasi dengan Kementerian Luar Negeri, Kementerian Urusan Islam, Kementerian Keadilan, Biro Investigasi dan Penuntutan, dan Lembaga N egara lainnya. [IZ]