KAIRO (Panjimas.com) – Mesir merupakan Negara peringkat kedua dalam daftar Negara-negara yang mempenjarakan para wartawan selama tahun 2015, demikian menurut laporan dari Committee to Protect Journalists [Komite Perlindungan Wartawan] yang diungkap hari Selasa (15/12/2015), dilansir oleh Middle East Monitor
Menurut pernyataan yang dimuat di situs resmi Committee to Protect Journalists, pada tahun 2015 saja, sejumlah 199 wartawan telah dipenjarakan di seluruh dunia, yang mana diketahui mereka telah dipenjara karena pekerjaan peliputan yang mereka lakukan, sementara dibandingkan dengan laporan tahun lalu dilaporkan sejumlah 221 wartawan telah dipenjarakan. Tahun ini, Cina berada di posisi teratas sebagai Negara yang paling yang paling banyak memenjarakan wartawan.
Organisasi NGO/LSM yang berbasis di New York ini mengatakan bahwa di Mesir kita dapat menyaksikan kemerosotan luar biasa dalam hal kebebasan media, yang tampak jelas dimana Negara ini di posisi kedua teratas di seluruh dunia dalam hal jumlah wartawan yang dipenjarakan.
Pernyataan Committee to Protect Journalists juga menunjukkan bahwa Presiden Mesir Abdel Fatah Al-Sisi mengakibatkan jumlah wartawan yang dipenjarakan ini untuk perlindungan keamanan nasionalnya, di mana pihak berwenang Mesir telah memenjarakan 23 wartawan tahun ini, sementara dibandingkan dengan tahun lalu sebanyak 12 wartawan.
Pernyataan itu menjelaskan kemerosotan luar biasa dalam hal kebebasan media, bahwa pada tahun 2012, pada masa pemerintahan mantan Presiden Mohamed Morsi itu, tidak ada wartawan yang dipenjarakan oleh pihak berwenang Mesir.
Menurut pernyataannya, Committee to Protect Journalists [Komite Perlindungan Wartawan] menghargai kinerja para wartawan sebagai profesi yang mewartakan berita atau mengomentari urusan-urusan publik di media, termasuk publikasi, foto, radio, televisi dan internet.
Tidak ada angka resmi terkait jumlah para wartawan yang dipenjarakan di Mesir, namun Human Rights Organization mengatakan bahwa jumlah itu berkisar puluhan orang, belum ditambah dengan mereka para wartawan yang wafat saat bertugas dan yang mengalami luka-luka. [IZ]