MOSKOW, (Panjimas.com) – Untuk pertama kalinya sejak intervensi militer Rusia dimulai akhir September lalu, Rusia secara resmi telah mengakui kegagalan militernya di Suriah, dilansir oleh Middle East Monitor.
Para pejabat tinggi Rusia telah mengakui bahwa Islamic State [IS] mendapatkan banyak wilayah dan pergerakannya berkembang pesat.
Meskipun Militer Rusia telah menggunakan berbagai jenis senjata canggih dan melaksanakan lebih dari 140 serangan udara setiap harinya, Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu mengatakan bahwa Islamic State [IS] telah berkembang.
“Pengaruh Islamic State [IS] meningkat di Suriah, di mana para militan IS menguasai sekitar 70 persen dari Negara itu,” Kata Sergei Shoigu yang mengatakan hal itu saat acara tahunan Kementerian Pertahanan itu, demikian dilaporkan oleh AFP
Menteri Sergei Shoigu menambahkan bahwa “jumlah pejuang ISIS di Irak dan Suriah adalah sekitar 60.000 personil, dan ada ancaman kekerasan yang ditumpahkan ke Negara ex- Uni-Soviet di Asia Tengah. [IZ]