NAIROBI, (Panjimas.com) – Penemuan kuburan massal di wilayah mayoritas Muslim di Timur laut Kenya telah mengejutkan, mengguncang dan mengoyak rasa kemanusiaan di seluruh negeri, dimana pasukan keamanan Kenya telah menghadapi hujatan kritik karena keterlibatan mereka dalam pembunuhan di luar hukum, dilansir oleh Anadolu Agency.
Pada hari Ahad (6/12/2015), pasukan keamanan Kenya [Kenyan Security Forces] menemukan setidaknya belasan kuburan di pinggiran kota Mandera di provinsi itu saat mereka sedang mencari seorang ibu beranak 5 yang hilang.
Seorang Senator senior dari Provinsi itu dan juga warga setempat menduga kuat bahwa kuburan-kuburan itu sebenarnya milik para korban Muslim yang dibunuh oleh pasukan keamanan Kenya sendiri.
“Salah satu korban perempuan di tempat itu telah diidentifikasi sebelumnya ia diketahui ditangkap oleh orang-orang yang memperkenalkan diri mereka sebagai Polisi Kenya, saya benar-benar tidak tahu siapa yang membodohi siapa, tapi sebagai Muslim Kenya kita hidup dalam ketakutan, ” demikian kata Abdi Fatah, seorang warga Muslim dari kota Mandera, mengatakan kepada Anadolu Agency melalui saluran telepon.
“Kami telah menangis bahwa kami telah menjadi sasaran pembunuhan, tetapi setelah membuat laporan demi laporan , tidak ada yang datang memberi kami bantuan; semua kelompok Hak Asasi Manusia [HAM] mengatakan bahwa hal ini terjadi, ” jelas Abdi Fatah.
Senator Mandera, Billow Kerrow juga mengutuk keras pembunuhan itu, ia mengabaikan penilaian pasukan keamanan Kenya bahwa kuburan-kuburan itu adalah akibat dari “konflik antar klan” sebagai alasan yang mungkin di balik pembunuhan itu.
“Sekali lagi, Saya ingin mengungkapkan rasa kemuakan saya dan kecaman atas pembunuhan di luar hukum oleh agen keamanan Negeri kami ,” kata Kerrow.
“Penemuan kuburan massal di Mandera adalah indikasi yang jelas bahwa proses jahat dari pemusnahan ini mutlak mengabaikan proses hukum, dan norma hukum harus ditegakkan tanpa pengecualian,” tambahnya.
Dia juga mengatakan bahwa para pemimpin dari Mandera County akan bertemu Senin [7/12/2015] untuk merencanakan tindakan mereka atas kasus ini, dan mencatat fakta bahwa sejauh ini setidaknya 12 kuburan telah ditemukan di tempat tersebut.
“Jelas, ini sudah keterlaluan dan harus dihentikan. Sudah saatnya kita mengatakan tidak, tidak hanya sebagai pemimpin tapi juga sebagai masyarakat.”
Sementara itu pihak Kepolisian Kenya membantah tuduhan tersebut.
“Siapa saja yang telah melakukan kekejaman seperti itu harus dihukum, saya mencoba untuk meminta para komandan menyelidiki di mana kuburan massal itu terletak, untuk saat Ini kami [Kepolisian Kenya] tidak mengetahui adanya kuburan massal itu tetapi kami telah menerima laporan dari mayat-mayat korban yang ditemukan di Mandera County, “demikian pernyataan juru bicara Kepolisian Kenya.
Ini bukanlah pertama kalinya pasukan keamanan Negari dituduh dan diduga kuat melakukan pembunuhan di luar hukum; beberapa temuan kunci dari laporan PBB tahun 2014 juga mencatat bahwa sejak tahun 2010 telah ada sejumlah besar pembunuhan di luar hukum di Kenya.
Pada bulan Agustus, aktivis Hak Asasi Manusia Muslim juga merilis laporan yang mengatakan bahwa lebih dari 100 pemuda Muslim hilang di Mandera County saja setelah mereka ditangkap oleh petugas keamanan; yang paling dikhawatirkan adalah mereka telah tewas dibunuh diluar hukum oleh pasukan keamanan Kenya. [IZ]