BANDUNG, (Panjimas.com) – Ribuan massa dari Masyarakat Muslim Sunda menuntut agar Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi untuk segera diproses hukum. Hal tersebut berdasarkan laporan salah satu masyarakat kepada Polda Jabar terkait dugaan penistaan agama yang dilakukan oleh Dedi.
Dalam aksi yang digelar di Gedung Sate Bandung Senin (7/12) itu, hadir seorang ulama asal Banten, KH Fachrurrozi yang mengaku sebagai keturunan dari Raja Padjajaran Prabu Siliwangi. Ia mengecam prilaku Dedi Mulyadi yang dianggap membawa kemusyrikan di kota tasbeh itu.
“Saya adalah keturunan Prabu Siliwangi ke 21, dari Nyi Mas Ratu Rara Santang. Dahulu keluarga saya, nenek moyang saya, Kian Santang dengan orang tuanya Prabu Siliwangi berjuang supaya masyarakat pada masuk Islam,” ujar Kyai Fachrurrozi seperti dilansir Suara Islam.
“Tiba-tiba sekarang si Dedi Mulyadi mau menyesatkan saudara-saudara saya di Purwakarta, dengan membawa-bawa nama Prabu Siliwangi,” lanjutnya.
Nama Raja Padjajaran itu dicatut oleh Dedi Mulyadi dalam prilaku syiriknya, dia mengatakan jika ingin selamat saat melewati jalan tol Cipali harus menyebut nama Prabu Siliwangi sebanyak tiga kali.
“Ngomongnya adat sunda, ngomongnya Siliwangi, padahal tidak ada kaitannya dengan Prabu Siliwangi tapi ngomongnya besar,” kata Kyai Fachrurrozi mengecam Dedi Mulyadi.
Sebagai keturunan tokoh Islam di masa lalu, ia menyatakan siap bergabung dalam perjuangan umat Islam melawan kemusyrikan. “Kami keturunan Prabu Siliwangi, Sultan Maulana Hasunudin, Sunan Gunung Jati, demi Allah dan RasulNya kami tidak akan biarkan (kemusyrikan) itu terjadi,” pungkas Kyai Fachrurrozi.