BANDUNG, (Panjimas.com) – Beredarnya Surat Edaran “Palsu” Kanwil Kemenag Jawa Barat No Kw 10.1/2/Kp.04.2/2195/2015 tentang Kewaspadaan Terhadap Ajaran Wahabi Ekstrim Di Wilayah Kota Bandung dan Sekitarnya Tahun 2015 tanggal 22 April di berbagai media sosial merupakan fitnah dan adu domba (namimah) yang dilakukan terhadap Kepala Kanwil Kemenag Jabar, Ketua MUI Jabar, dan KH. Athian Ali Da’i, Lc. M.A.
Aliansi Nasional Anti Syiah (ANNAS) memprihatinkan munculnya budaya buruk di masyarakat Indonesia, Jawa Barat khususnya berupa fitnah-fitnah dan adu domba seperti ini, hal ini mengingatkan kita akan budaya yang biasa dan sedang dibangun oleh kelompok yang menjalankan misi perjuangannya dengan cara seperti ini.
“Isu Wahabi adalah isu yang mengada-ada, tidak berdasar dan merupakan isu politik yang tujuannya hanya untuk memecah belah masyarakat ataupun umat Islam. Menciptakan “hantu” yang dibuat-buat dalam rangka merusak fikiran dan cara pandang masyarakat yang bersifat pembodohan dan pembelokkan dari realita yang dihadapi masyarakat seperti korupsi, ambivalensi, mistik-mistik, dan arogansi politik.” Ujar Tarjono Abu Muas, Sekretaris ANNAS melalui release yang dikirimkan ke panjimas.com Sabtu, (5/12/2015).
ANNAS mengapresiasi klarifikasi yang dilakukan Kepala Kanwil Kemenag Jawa Barat yang menyatakan palsunya surat edaran dimaksud dan mendukung jika ada pengusutan lebih lanjut pembuat surat palsu tersebut. Pengusutan tuntas ini penting untuk mencegah berkembangnya budaya buruk fitnah dan adu domba di kemudian hari.
“Mengaitkan pengajian di Masjid Al Fajr dengan infak untuk memberangkatkan warga Bandung ISIS Timur Tengah sungguh menggelikan. Hanya ada dalam khayalan pembuat skenario film komedi. Itu pun film yang tidak bermutu.” Tambahnya.
Semua pihak sepakat akan pentingnya kewaspadaan terhadap ISIS. Sama dengan pentingnya kewaspadaan terhadap SYIAH. Stabilitas dan keselamatan umat, masyarakat, bangsa dan negara harus menjadi prioritas dan komitmen bersama.
Lebih lanjut, ANNAS mengimbau masyarakat agar tidak mudah terpancing dengan isu-isu bohong, provokatif, dan adu domba dari pihak manapun. ANNAS akan terus melakukan upaya da’wah mengingatkan masyarakat akan sesat, menyesatkan dan membahayakannya ajaran Syiah bagi umat, bangsa dan negara. Syiah adalah gerakan politik yang tengah berupaya menggoyahkan sendi-sendi kesatuan berbagsa dan bernegara NKRI.
ANNAS selalu membangun ukhuwah Islamiyah dengan seluruh kaum muslimin di Indonesia, persaudaraan Islam sangat dijunjung tinggi untuk bersama-sama menjaga martabat umat. Bersama-sama dengan seluruh elemen umat, bangsa dan negara mencegah penyusupan dan perusakkan nilai-nilai persaudaraan yang dihembuskan oleh kelompok yang kini semakin gencar merongrong stabilitas dan kedaulatan Negara.