KAIRO, (Panjimas.com) – Media Mesir Flag News telah mengungkapkan niat pemerintah Mesir untuk memecat hampir 4.000 karyawan sektor publik dan swasta dengan tuduhan afiliasi dengan Ikhwanul Muslimin [IM], dilansir oleh Middle East Monitor.
Kementerian Dalam Negeri Mesir juga mengumumkan Kamis kemarin [26/11/2015], dalam 2 pernyataan terpisah, terkait penangkapan atas 60 anggota dari Ikhwanul Muslimin [IM] atas tuduhan mengumpulkan massa untuk berdemonstrasi pada tanggal 25 Januari 2016 tahun depan untuk menandai ulang tahun ke-4 dari ‘Revolusi Mesir 2011’.
Surat kabar Alyoum7 melaporkan Kamis kemarin [26/11/2015] bahwa penangkapan terjadi setelah anggota Ikhwanul Muslimin dituduh terlibat dalam bencana banjir di kota Alexandria yang telah menyebabkan beberapa orang tewas.
Surat kabar itu mengutip sumber anonim yang mengatakan bahwa lebih dari 4.000 Pemimpin Ikhwanul Muslimin masih hadir dan berada dalam berbagai lingkungan dan kota-kota di Mesir sebagai Direktur, Wakil Kementerian, atau Kepala Sektor.
Surat kabar Alyoum7 juga melaporkan bahwa Menteri Pembangunan Daerah, Ahmed Zaki Badr menugaskan tim penyelidik Kementerian dengan membuat daftar nama-nama individu yang terkait dengan Ikhwanul Muslimin yang saat ini memegang posisi kepemimpinan IM dalam rangka untuk mengirimkannya ke pihak pemantau dan kubu pro-pemerintah as-Sisi.
Menurut Alyoum7, sumber itu melaporkan bahwa pihak pemantau itu yang bertugas mengawasi rencana untuk memecat anggota Ikhwanul Muslimin, dan bahwa rencana tersebut akan disampaikan kepada Perdana Menteri Mesir. Ini kemudian akan diserahkan kepada pihak Administrasi Kepresidenan untuk diperiksa sebelum tindakan pemecatan dilakukan.
Menurut laporan oleh pihak pemantau pro-pemerintah as-Sisi, jumlah anggota Ikhwanul Muslimin yang bekerja di kantor kotamadya dan Kementerian Pembangunan Daerah telah melampaui 800 orang, dan bahwa proses “pembersihan” akan dilakukan dengan memecat pemimpin-pemimpin Ikhwanul Muslimin [IM] dari posisi-posisi penting di Negara bagian. [IZ]