ANKARA, (Panjimas.com) – Militer Turki telah menembak jatuh sebuah pesawat tempur Rusia yang diyakini adalah jenis Sukhoi SU-24, setelah diketahui melanggar wilayah udara Turki, dan mengabaikan peringatan pada pukul 09.20 waktu setempat, hari Selasa [22/11/2015], dilansir Anadolu Agency
Insiden ini terjadi tak jauh dari wilayah perbatasan selatan Turki dengan Suriah. Sukhoi jenis SU-24 ini kemudian jatuh di barat laut Suriah dekat pedesaan Bayirbucek, Turkmen, di Latakia. Menurut keterangan dan cuplikan rekaman dari fotografer Anadolu Agency, 2 orang pilot pesawat tempur Rusia itu berhasil terlempar keluar dan kemudian menggunakan parasut.
Pihak Militer Turki mengatakan bahwa jet tempur tak dikenal itu telah diberi 10 kali peringatan dalam 5 menit sebelum ditembak jatuh oleh 2 jet tempur F-16 Turki.
Pesawat tempur F-16 Turki yang berpatroli di wilayah itu, melakukan “intervensi” pada 09.20 waktu setempat, terang Kepala Staff Militer Turki
“Sebuah pesawat tempur tak dikenal telah melanggar wilayah udara Turki diatas daerah Yayladagi Provinsi Hatay pada pukul 9:20 a.m [07.20 GMT] waktu setempat, kemudian pesawat itu telah diperingatkan 10 kali dalam 5 menit,” kata Jenderal Hulusi Akar, Kepala Staff Militer Turki dalam sebuah pernyataan resmi, kemudian Jenderal Hulusi juga menambahkan bahwa respon dari F-16 Turki adalah sejalan dengan aturan keterlibatan di wilayah udara Turki .
Pasca Insiden penembakan jatuh pesawat tempur yang diyakini adalah Sukhoi Su-24 itu, Kepala Staff Militer Turki, Jenderal Hulusi Akar langsung memberikan laporan dan pengarahan atas situasi tersebut kepada Presiden Recep Tayyip Erdogan.
Selain itu Jenderal Hulusi Akar bersama Menteri Luar Negeri Turki Feridun Sinirlioglu juga telah member penjelasan dan laporan kepada Perdana Menteri Ahmet Davutoglu.
Peristiwa ini terjadi tak lama setelah protes Turki atas sikap provokatif pesawat tempur Rusia, termasuk ketika mengebom daerah sipil dan pengungsi di dekat perbatasan.
Perdana Menteri Turki Ahmet Davutoglu, telah memerintahkan Menteri Luar Negeri Turki Feridun Sinirlioglu berkonsultasi pada NATO [North Atlantic Treaty Organization] dan pihak terkait mengenai perkembangan di perbatasan Suriah ini
Moskow Berang
Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan bahwa pesawat tempurnya telah diserang ketika sedang berada 1 km [0.62 mil] dekat perbatasan Turki- Suriah, masih di dalam wilayah udara Suriah. Putin memperingatkan konsekuensi serius atas insiden yang ia sebut sebagai “tikaman dari belakang” yang diatur oleh “kaki tangan terroris”, dilansir oleh Reuters.
“Kami tidak akan pernah mentoleransi kejahatan semacam ini seperti yang dilakukan hari ini, tegas Putin, Sebagaimana diketahui Russia dan Turki berbagi rasa takut atas meningkatnya ketegangan diantara dua musuh “Perang Dingin” itu
Kedua Negara Rusia dan Turki telah memanggil masing-masing perwakilan diplomatik negaranya. Sementara itu, NATO segera mengadakan pertemuan antar Duta Besarnya pada Selasa Siang.
Pasca Insiden penembakan oleh Angkatan Udara Turki, Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov membatalkan kunjungannya ke Turki yang sebelumnya dijadwalkan pada hari Rabu [25/11/2015], sementara itu Menteri Pertahanan Rusia mengatakan pihaknya sedang mempersiapkan langkah dan tindakan untuk merespon insiden itu.
Nasib Pilot Sukhoi Rusia ?
Sebuah rekaman video yang dikirim ke Reuters sebelumnya menunjukkan 1 orang pilot Sukhoi tak dapat bergerak dan terluka berat di atas tanah, sementara di sisi lain pihak resmi dari kelompok pemberontak rezim Assad, Mujahidin Suriah mengatakan Pilot Sukhoi telah tewas
Namun, seorang pejabat Pemerintahan Turki mengatakan kepada Reuters bahwa kedua pilot diyakini masih hidup , dan pihak Ankara sedang berusaha mengamankan pembebasan mereka dari kelompok pemberontak rezim Suriah.
Menteri Pertahanan Rusia mengkonfirmasi bahwa 1 pesawat tempurnya Su-24 telah jatuh di Suriah, menurut informasi awal, pilot Su-24 dapat melontarkan diri. “Selama penerbangan SU-24, berada secara ekslusif diatas wilayah Suriah”, tegasnya
Sementara pejabat senior Turki membantah pernyataan itu, “Data yang kami punya sangatlah jelas. Dua pesawat tempur tak dikenal mendatangi perbatasan kami, kami telah memperingatkan mereka saat mereka semakin mendekat.”, pungkasnya. “Kami telah memperingatkan untuk menjauh dari wilayah udara Turki sebelum mereka memasukinya, Temuan kami menunjukan secara jelas bahwa wilayah udara Turki dilanggar berkali-kali dan mereka dengan sadar melanggar”, terangnya.
Seorang juru bicara militer AS mengatakan ada persoalan antara pemerintah Turki dan Russia, tapi bahwa Operasi Koalisi Pimpinan AS di Suriah dan Irak akan terus berlanjut seperti yang telah direncanakan. [IZ]